Malam Tahun Baru Tidak Perlu Diistimewakan
Meski mendukung kebijakan pengaturan dan imbauan kondusivitas, Wahdah Islamiyah menegaskan pandangan organisasinya bahwa perayaan tahun baru tidak perlu diadakan.
Menurut Wahdah, pergantian tahun tidak harus menjadi ajang euforia, tetapi cukup dipahami sebagai tanda berjalannya waktu yang semestinya mendorong kesadaran untuk memperbaiki diri.
Dai Senior Wahdah Islamiyah, Ustaz H. Syaiful Yusuf menegaskan bahwa malam tahun baru pada hakikatnya sama seperti malam-malam lainnya, sehingga tidak perlu diistimewakan.
“Malam tahun baru sama saja dengan malam-malam lainnya, tidak perlu diistimewakan. Pergantian tahun sama dengan pergantian bulan dan pergantian hari, yang seharusnya kita bermuhasabah karena setiap waktu berjalan itu berarti ajal kita semakin dekat,” ujarnya.
Anggota Komisi Fatwa MUI Sultra itu juga mengajak masyarakat, khususnya kaum Muslimin, untuk menghindari hal-hal yang sia-sia apalagi perbuatan maksiat pada malam tahun baru. Sebaliknya, mengisi waktu dengan aktivitas yang bermanfaat, misalnya memperbanyak dzikir dan doa, evaluasi diri, memperbaiki komitmen ibadah, atau menyusun target amal.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:

Discussion about this post