<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI - </strong>Pesona Wakatobi sebagai salah satu dari 17 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat destinasi wisata ini dinobatkan sebagai The Best Shore Dive. Keindahannya menjadi salah satu alasan mengapa banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang berbondong- bondong menghabiskan waktu liburan di Indonesia, hingga pulau eksotik ini diberi julukan surga kecil dunia. Hal ini juga menjadi salah satu pendorong pemerintah pusat menunjuk Kabupaten Wakatobi sebagai tuan rumah untuk pelaksanan perdana Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2022. Rencananya, kegiatan itu akan diselenggarakan pada 8-10 Juni 2022 dan akan dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Guna memaksimalkan kegiatan ini, pemerintah pusat mulai menyusun rencana melalui pertemuan tingkat tinggi yang khusus membicarakan isu agraria nasional. Pertemuan ini melibatkan pemerintah pusat, pemerintah Provinsi hingga Kabupaten/Kota. Rapat diawali dengan pembentukan tema yaitu menuju puncak G20: pemulihan ekonomi yang inklusif dan berwawasan lingkungan melalui reforma agraria, harmonisasi tata ruang, dan pemberdayaan masyarakat pesisir dan kepulauan. Kabupaten Wakatobi pun ditetapkan menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan yang dikoordinir oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bekerjasama dengan berbagai kementerian, lembaga negara, asosiasi, organisasi masyarakat sipil (CSO/Civil Society Organization), dan organisasi lainnya. Dalam pertemuan yang digelar secara virtual itu, Gubernur Sultra, Ali Mazi menghadiri rapat pemantapan itu bersama jajarannya pada Senin 25 April 2022. Antusias peserta pun terlihat dalam rapat yang dipimpin Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra bersama Gubernur. Gubernur didampingi oleh Pj. Sekda Asrun Lio, Asisten I Ilyas Abibu dan Asisten III Sukanto Todding. Sejumlah kepala OPD lingkup Pemprov Sultra turut hadir di antaranya Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika Ridwan Badallah, Kadis Perhubungan Rajulan, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Siti Saleha, Hadir pula Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi La Ode Ali Aswandi, Kadis Pariwisata Belli Tombili dan kepala Biro Pemerintahan Muliadi. Selain peserta dari Sultra, hadiri pula perwakilan dari sejumlah provinsi. Sebelum acara puncak di Wakatobi, serangkaian kegiatan terkait reforma agraria dilaksanakan sepanjang tahun 2021 sebagai bagian dari persiapan menuju GTRA Summit 2022. Kegiatan itu juga termasuk rapat koordinasi, diskusi publik, seminar, dan juga musyawarah nasional Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia, Oktober 2021 lalu. Rangkaian kegiatan ini disederhanakan dengan istilah "Road to Wakatobi". GTRA Summit sendiri merupakan pertemuan lembaga negara dan kementerian terkait, pemerintah daerah, asosiasi, CSO, serta organisasi lain yang tergabung dalam Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA). Kegiatan di tahun 2022 ini merupakan penyelenggaraan GTRA Summit pertama. GTRA Summit 2022 diharapkan dapat menciptakan keselarasan pelaksanaan teknis antara tata ruang dengan penataan aset (kawasan hutan, izin, dan/atau hak atas tanah), serta penataan akses khususnya bagi masyarakat hukum adat, masyarakat lokal, dan masyarakat tradisional di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Hal ini merupakan perwujudan dari pelaksanaan UU Cipta Kerja berikut peraturan turunannya. Sebagai informasi, GTRA dibentuk dari pemerintah pusat hingga kabupaten. Tim GTRA pusat beranggotakan kementerian/lembaga yang berkaitan dengan reforma agraria, antara lain kementerian koordinator bidang perekenomian, kementerian lingkungan hidup dan kehutanan, kementerian pertanian, kementerian kelautan dan perikanan, dan kementerian/lembaga lainnya. Untuk di tingkat Provinsi, dibentuk Tim GTRA diketuai oleh gubernur. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai ketua tim pelaksana harian melakukan tugas harian bersama dinas-dinas terkait di tingkat provinsi, seperti dinas pertanahan, dinas pertanian, dan lain-lain. Sementara di tingkat kabupaten/kota, turut dibentuk Tim GTRA Kabupaten/Kota yang diketuai oleh bupati/walikota. Pelaksanaan GTRA Summit 2022 bertepatan dengan peringatan Hari Laut Sedunia dan Segitiga Terumbu Karang Sedunia. Hal tersebut relevan dengan fokus isu yang diangkat pada GTRA Summit 2022 terkait penataan dan pengelolaan pertanahan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. <strong>Penulis: Muhammad Jamil</strong> <strong>Sumber: Dinas Kominfo Sultra</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=XPTfDD4NCEg
Discussion about this post