PENASULTRA.ID, WAKATOBI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Wakatobi mulai mengalami krisis dokter spesialis.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Wakatobi, H. Arifuddin saat berorasi dalam kampanye dialogis yang digelar Calon Bupati Wakatobi, Haliana di Desa Makoro, Kecamatan Binongko, Senin 5 Oktober 2020.
Menurut Wakil Ketua I DPRD Wakatobi ini, kekurangan dokter spesialis tersebut sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan hasil Inspeksi Mendadak (Sidak) dirinya bersama sejumlah aleg lain beberapa waktu lalu, ditemukan pegawai RSUD yang bertugas tinggal 15 orang.
“Informasi dari direkturnya pegawai RSUD tinggal 15 orang. Saat kami sidak kondisi RS sepi tidak ada pelayanan. Kondisi ini sangat memprihatinkan,” kata Arifuddin.
Krisis dokter spesialis di RSUD Wakatobi, katanya, telah berakibat buruk terhadap pelayanan pasien. Tak jarang pasien dirujuk ke RS yang ada di luar Wakatobi.
“Keluarga saya yang sakit langsung saya bawa ke RS di Baubau, agar mendapat perawatan maksimal daripada ke RSUD Wakatobi yang tidak memiliki dokter spesialis,” jelas Arifuddin.
Beberapa waktu lalu, di media daring lokal, Direktur RSUD Kabupaten Wakatobi, dr. Munardin mengaku, kekosongan dokter spesialis berdampak pada tidak berlakunya kartu BPJS yang dimiliki pasien.
Discussion about this post