PENASULTRA.ID, BAUBAU – Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Baubau, menyelenggarakan seminar nasional secara virtual dengan tema Urgensi Pembukaan Prodi Kedokteran Berbasis Medical Tourism Dengan Kearifan Lokal di Universitas Dayanu Ikhsanuddin Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu 26 Desember 2021.
Keynote speaker atau pembicara kunci pada seminar tersebut Walikota Baubau, AS. Thamrin, narasumber Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Prof. Dr. Taruna Ikrar, dan Ketua Lembaga Riset IDI, Dr. Marhaen Hardjo. Bertindak sebagai pembahas Humas Lembaga Riset IDI, Dr. Wachyudi Muchsin dan Rektor Unidayan LM. Sjamsul Qamar. Sementara moderator, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Unidayan, Rininta Andriani.
Dalam sambutannya, Walikota Baubau mendukung sepenuhnya Unidayan untuk membuka Fakultas Kedokteran dengan konsep medical tourism sebagai wujud upaya partisipasi timbal balik. Dalam artian pihak pemerintah kota Baubau memberi dukungan kepada Unidayan pendirian Fakultas Kedokteran.
Disisi lain, tambah dia, Unidayan ikut mendukung pilar pembangunan di kota Baubau khususnya pembangunan di bidang sumber daya manausia (SDM).
“Pemerintah kota Baubau mendukung sepenuhnya upaya tersebut sebagai wujud upaya partisipasi timbal balik. Apa artinya? Timbal balik dalam arti satu pihak pemerintah kota Baubau memberikan dukungan kepada Unidayan untuk pendirian Fakultas Kedokteran. Disisi lain Unidayan ikut mendukung pilar pembangunan SDM di kota Baubau,” kata AS Thamrin.
Ketua Konsil Kedokteran Indonesia, Prof. Taruna Ikrar, memberikan penjelasan tentang problem mengenai jumlah dokter di Indonesia yang masih kurang. Dimana distribusi dokter belum merata di wilayah Indonesia. Dan peranan Konsil Kedokteran Indonesia dalam relevansinya untuk pembukaan Fakultas Kedokteran. Serta Kurangnya jumlah dokter spesialis.
“Saya menyambut baik niatan Unidayan untuk membuka Fakultas Kedokteran,” ungkap Prof. Taruna Ikrar.
Ketua Lembaga Riset IDI, Marhaen Hardjo, memberi penjelasan tentang Standar Kompetensi Kedokteran Indonesia (SKDI) 2019.
Marhaen menyebut prospek Unidayan membuka Prodi Kedokteran mempunyai peluang, dengan menyusun proposal konsep Konsil Kedokteran Indonesia dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Discussion about this post