“Teknologi akan terus berkembang, dan dengan semakin berkembangnya teknologi akan semakin murah untuk diakses dan dimanfaatkan. Dan teknologi tidak akan menjadi berharga kalau manusianya tidak bisa memanfaatkannya dengan maksimal,” tuturnya.
“Oleh karenanya, memasuki era industri 5.0 dimana fokus utama adalah human-centered society berbasis teknologi, kita perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas kita dan melahirkan inovasi baru untuk memecahkan isu-isu sosial untuk kesejahteraan masyarakat,” jelas Wamenparekraf.
Kemenparekraf terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan SDM dengan program upskilling, reskilling, dan entrepreneurship di sektor parekraf. Selain itu di bawah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, program onboarding dan pendampingan usaha ke platform digital, secara konsisten dilakukan, agar membantu para pelaku usaha beradaptasi dengan teknologi dan menjadi siap berkompetisi di era digital.
Selain itu, Kemenparekraf juga mendukung para pelaku usaha dalam pelatihan manajemen bisnis khususnya dalam manajemen finansial, akses permodalan, serta perlindungan HKI sebagai kendala utama bagi pelaku UMKM.
“Saya berharap, melalui HIPMI Digital Fest, pelaku usaha, UMKM, dan generasi muda ekonomi kreatif dapat memperkaya wawasan, leadership, dan networking sehingga dapat turut mengambil peluang pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Mari terus berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi. Semoga kita semua bisa menjadi bagian dari penggerak ekonomi Indonesia, peningkatan kesejahteraan masyarakat yang merata, dan penciptaan dampak sosial,” kata Angela mengakhiri sambutannya.
Acara Digital Fest 2022 yang berlangsung pada 30-31 Maret 2022 ini akan mendapatkan Rekor MURI oleh Museum Rekor Dunia-Indonesia, karena telah mengadakan Pelatihan Ekonomi Digital kepada UMKM dan Startup secara hybrid dengan peserta terbanyak.
Discussion about this post