PENASULTRAID, KONAWE SELATAN – Setelah lebih dari dua tahun hidup dalam ketidakpastian, harapan warga Desa Torokeku, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) akhirnya menemukan secercah harapan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konsel menyatakan kesiapannya untuk merealisasikan pembangunan jembatan penyeberangan yang telah lama dinanti masyarakat.
Pernyataan resmi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Konsel, H. Ichsan Porosi melalui pesan singkat WhatsApp yang diterima redaksi.
“Iya, kami sudah menganggarkannya dan sementara realisasi,” tulis Ichsan dalam pesan singkatnya baru-baru ini.
Kepastian itu juga diperkuat oleh Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Konsel, H. Nisbanurahim yang menyatakan bahwa pihaknya siap mencairkan anggaran begitu semua proses administrasi dan teknis selesai.
Meski jumlah dan rincian anggaran pembangunan jembatan tersebut belum diungkap secara terbuka, kepastian dari dua pejabat utama daerah ini membawa kelegaan mendalam bagi warga Torokeku.
Sejak robohnya jembatan penyeberangan pada 2022 lalu, kehidupan warga terutama anak-anak sekolah berubah drastis. Tanpa jembatan, mereka terpaksa menyeberangi perairan dengan cara berenang, risiko yang tak seharusnya dihadapi oleh anak-anak di tengah abad ke-21.
“Setiap hari anak saya pulang sekolah dengan pakaian basah. Kalau pulang sekolah harus berenang, buku dan tasnya juga ikut rusak. Kami hanya bisa mengelus dada,” tutur Nirmala, seorang ibu dari tiga anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Tak hanya orang tua, anak-anak pun menyambut gembira kabar pembangunan jembatan ini. Di antara celoteh polos mereka, tersimpan harapan besar yang selama ini tertahan di balik gelombang pesisir Pantai Torokeku.
Discussion about this post