Dalam keputusan tersebut termaktub rencana untuk mengganti kapal besar KM Sabuk Nusantara 44 dengan kapal yang lebih kecil, yakni KM Barombong guna melayani rute pelayaran antar kabupaten dan kota di Sultra.
Dalam keterangannya, Koordinator Lapangan (Korlap) 1, Muhammad menilai, penggantian kapal ini tidak hanya merugikan dari segi kapasitas penumpang, tetapi juga berisiko terhadap keselamatan warga. Mengingat, kondisi laut Wakatobi yang sering bergelombang besar.
Massa khawatir KM Barombong yang lebih kecil tidak mampu menjamin keselamatan dan kenyamanan perjalanan para penumpang.
“Tujuan aksi ini adalah untuk menunjukkan solidaritas masyarakat Wakatobi yang kecewa dan menyayangkan rencana penggantian KM Sabuk Nusantara 44 tanpa mengkaji dan mempertimbangkan kondisi serta kebutuhan masyarakat. Untuk itu, kami mendesak agar Bupati Wakatobi dan Pj Gubernur segera menyampaikan surat resmi kepada Kementerian Perhubungan terkait keberatan masyarakat,” tegas Muhammad.
Aksi unjuk rasa ini mencerminkan betapa pentingnya KM Sabuk Nusantara 44 bagi mobilitas dan perekonomian warga Wakatobi.
Discussion about this post