“Sudah empat bulan saya tunggu belum ada, saat itu saya ditawari Rp3,5 juta untuk lulus tes, dan saya sudah DP tidak ada kabar sampai sekarang. Kalau memang saya tidak bisa lulus uang saya bisa dikembalikan, karena uang itu juga saya pinjam,” kata Fatmawati.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Konawe, Sukri Nur mengatakan, perekrutan calon TKL di PT. VDNI maupun PT. OSS tidak memungut biaya sepeserpun alias gratis.
“Tujuan utama perekrutan diambil alih oleh Pemda Konawe salah satunya adalah untuk memangkas pungli yang sebelumnya kerap terjadi. Dan kita juga inginkan penganguran di Konawe dan Sultra ini berkurang, itu sudah terbukti,” ujar Sukri.
Menurutnya, ada banyak calo di luar sana yang mengatasnamakan pemda dan berani menawarkan langsung jasa percaloannya di media sosial, seperti facebook (FB).
“Di FB mereka tawarkan jasa kalo mereka bisa bantu urus masuk kerja. Biasanya lengkap dengan nomor hapenya. Parahnya banyak yang percaya. Makanya di sini saya cuma mau bilang untuk jangan lagi percaya kalo ada yang tawarkan seperti itu,” Sukri memungkasi.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post