<strong>PENASULTRA.ID, JAKARTA</strong> - Organisasi kesehatan dunia atau WHO belum lama ini memberikan kabar buruk yang mengejutkan terkait pandemi Covid-19. Menurut WHO, Virus Corona yang kini bermutasi menjadi varian baru seperti Omicron akan terus berevolusi, bahkan lebih lama dari peradaban manusia. Dikutip <a href="http://fin.co.id">fin.co.id</a> dari Newsweek, Sabtu 19 Februari 2022, Direktur Program Kesehatan Darurat WHO, Michael Ryan menjelaskan, Virus Corona yang mampu terus berevolusi dapat saja terjadi mengingat karakter virus yang dapat beradaptasi untuk bertahan hidup. Para ahli memperingatkan virus itu akan terus bermutasi selama masih bisa menyebar. Bahkan menurut WHO memberantas Covid-19 hingga lenyap dari muka bumi pada titik ini sudah jadi sesuatu hal yang tidak mungkin lagi. Salah satu contohnya, bisa terlihat pada sub varian dari Omicron yang sudah ada di beberapa negara. Sub varian ini diyakini WHO bukan jadi mutasi yang terakhir. “Akan selalu ada banyak varian, mikroba mungkin ada lebih lama dari kita sebagai spesies. Mikroba sangat beradaptasi untuk bertahan hidup dan mereka akan terus melakukan itu,” jelas Ryan. <blockquote class="twitter-tweet"> <p dir="ltr" lang="in">Lampaui Target, Realisasi Investasi Konsel Peringkat Dua se Sultra <a href="https://t.co/R5Ls0H1D9n">https://t.co/R5Ls0H1D9n</a></p> — Penasultra.id (@penasultra_id) <a href="https://twitter.com/penasultra_id/status/1494697915272552456?ref_src=twsrc%5Etfw">February 18, 2022</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> Ryan menyebut, virus tidak akan menghilang. Olehnya itu, memberhentikan virus bukanlah jadi tujuan utama, melainkan bagaimana mengakhiri situasi darurat kesehatan masyarakat yang mana bisa dicapai lewat vaksinasi lengkap. "Itu mengapa WHO mengimbau masyarakat global untuk terus melakukan vaksinasi. Agar setiap bagian dari komunitas dapat terlindungi," tuturnya. Jika ini terus dilakukan, Ryan menilai, infeksi Covid-19 bisa jadi hal normal di dunia. Seperti contohnya, negara-negara yang beradaptasi untuk hidup berdampingan dengan penyakit pneumonia atau penyakit lain yang faktanya bisa merenggut jiwa manusia pada beberapa dekade lalu. “Saya berharap, dunia bisa sampai di titik di mana infeksi C-19 hanyalah seperti ‘serangga’ yang mana situasinya bisa dikelola dan ditangani melalui terapi dan vaksin,” Ryan memungkasi. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/-SLY-qSzjtU
Discussion about this post