PENASULTRA.ID, JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan ajang pesta belanja Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival (WICSF) yang setiap tahun sukses digelar di Jakarta layak dijadikan pilihan bagi wisman yang berkunjung ke Indonesia untuk menikmati surga kuliner dan belanja.
Menteri Pariwisata Arief Yahya seusai pembukaan WICSF 2019 di Main Atrium, Pluit Village, Jakarta, Jumat lalu menjelaskan WICSF harus memanjakan pencinta kuliner dan wisata belanja di 12 provinsi di Indonesia.
Menurut dia, pengalaman berbelanja _offline_ tetap dibutuhkan di era digital ini, oleh karena itu wisata belanja harus mampu menjadi atraksi yang memberikan pengalaman menarik khususnya bagi para wisatawan.
“Indonesia yang masuk dalam list Global Shopping Index menjadi negara yang penduduknya suka belanja menjadi pasar sendiri yang akan mendorong ekonomi rakyat. Wisata belanja juga dapat menjadi pintu bagi promosi produk-produk unggulan Indonesia yang mampu meningkatkan ekonomi melalui Trade Tourism & Investment,” kata Arief Yahya.
Sebagai sebuah pesta belanja, WICSF 2019 menyajikan berbagai konten menarik. Salah satu yang diangkat adalah berbagai kuliner tradisional hingga kuliner kekinian yang tak diragukan lagi kelezatannya. Dari mulai soto, rendang, nasi goreng, sate, dan gado-gado yang juga telah ditetapkan sebagai kuliner khas nasional oleh Kemenpar.
Perempuan Jenggala dan PT. Olam Indonesia Gelar Vaksinasi Massal di Kolaka https://t.co/IssXzsQudg
— Penasultra.id (@penasultra_id) September 16, 2021
Adapun berbagai program kuliner ini akan tersedia di berbagai pusat perbelanjaan. Ada Nusantara Food Fest di Kuningan City, Craving Food Culinary Festival di The Park Solo, Kuliner Kampung Halaman di Grand City Mall, Jogja City Food di Jogja City Mall, Food Party di Lippo Plaza Medan, The Best Indonesian Food Festival di Pluit Village, dan lain sebagainya.
“Kehadiran ragam kuliner khas Indonesia di WICSF 2019 ini tentunya tak lepas dari tujuan meningkatkan dan mengangkat jajanan tradisional Indonesia khususnya yang dikelola oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sehingga ke depannya sajian kuliner nusantara semakin dikenal di kancah internasional dan mampu meningkatkan omzet dan transaksi UMKM,” kata Menpar.
Discussion about this post