Di satu sisi dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi pelaku bisnis, namun di sisi lain sungguh sangat memprihatinkan jika barang tersebut disalahgunakan bagi pasangan yang tak halal.
Tentu sangat disayangkan, jika generasi saat ini lebih disibukkan oleh kegiatan euforia sesaat bahkan sesat. Apalagi mendatangkan mudarat. Apa jadinya negeri ini jika generasi penerusnya tak dapat diharapkan. Sebab, pergaulan bebas bahkan seks bebas begitu marak dan sulit dibendung lagi.
Seperti dilansir dari Merdeka.com (23/07/2019) bahwa seks bebas merupakan salah satu masalah yang terjadi di banyak negara termasuk Indonesia. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa sekitar 33 persen remaja di Indonesia pernah melakukan hubungan seks penetrasi. Miris!
Data tersebut tentu baru yang nampak dan tidak menutup kemungkinan data di lapangan jauh lebih banyak. Bisa dibayangkan kalau generasi saat ini saja memiliki perilaku yang jauh dari harapan. Bagaimana dengan generasi selanjutnya?
Perbuatan itu tentu bukan tanpa sebab, mengingat ada banyak faktor yang dapat memicu adanya seks bebas pada pasangan yang tak sah, tak terkecuali para remaja yang masih bau kencur.
Hal tersebut di antaranya: Pertama, minimnya nilai edukasi yang diperoleh dalam lingkungan keluarga, khususnya orang tua. Apalagi jika orang tua yang hanya mengandalkan pendidikan anaknya dari sekolah. Sehingga tak sedikit pula hanya menghasilkan anak cerdas secara sains dan teknologi, namun minim nilai spiritual.
Kedua, lingkungan yang tak kondusif. Seperti adanya budaya acuh tak acuh di tengah-tengah masyarakat yang berujung minimnya kontrol masyarakat. Sehingga budaya amar makruf nahi mungkar kian terkikis. Ini tak lepas karena adanya paham individualisme yang tak sedikit telah bercokol dalam benak masyarakat saat ini. Belum lagi banyaknya media yang minim nilai edukasi, terlebih situs-situs porno begitu mudah diakses oleh orang dewasa hingga anak-anak.
Ketiga, adanya paham kebebasan. Paham kebebasan yang kebablasan seperti seks bebas yang tak jarang berujung pada kasus aborsi. Apalagi hal itu tak sedikit dilakukan atas nama hak asasi manusia (HAM) sehingga sulit dicegah.
Discussion about this post