<strong>PENASULTRA.ID, JAKARTA</strong> - Pesona Indonesia memang tak perlu diragukan lagi. Tak hanya di permukaan, keindahan alam Indonesia juga tampak hingga “perut bumi”, alias ke dalam gua-gua. Di Indonesia terdapat banyak gua yang terbentuk secara alami, bahkan menyimpan banyak sejarah di dalamnya. Wisata gua atau caving bisa menjadi alternatif liburan seru. Khususnya bagi Sobat Parekraf yang hobi memacu adrenalin. Sebab, ada beberapa gua di Indonesia yang bisa dimasuki dengan cara trekking melalui tangga dan batuan terjal, menyusuri sungai di dalam gua, hingga menggunakan bantuan tali untuk masuk ke dalam mulut gua. Bagi Sobat Parekraf yang mau mencoba sensasi liburan berbeda, 10 wisata gua di Indonesia di bawah ini menarik untuk dijelajahi: <strong>Gua Jomblang</strong> Wisata gua yang pertama berada di Gunungkidul, Yogyakarta, yakni Gua Jomblang. Daya tarik utama dari gua ini adalah “Cahaya Surga”, yakni sorot cahaya matahari yang masuk ke dalam gua melalui lubang besar setinggi 90 meter. Untuk menyaksikan langsung keindahan tersebut, kita harus turun ke mulut gua dari ketinggian 15-20 meter dengan bantuan tali, lalu menyusuri gua menuju titik “Cahaya Surga”. Namun tenang, Sobat Parekraf akan dipandu ahli untuk memastikan keamanan saat masuk ke dalam Gua Jomblang. [caption id="attachment_56235" align="alignnone" width="1080"]<img class="size-full wp-image-56235" src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2023/12/10-Destinasi-Wisata-Gua-di-Indonesia-yang-Menarik-Satu-Ada-di-Sulawesi5.jpg" alt="Gua Jomblang. Foto: Kemenparekraf" width="1080" height="676" /> Gua Jomblang. Foto: Kemenparekraf[/caption] <strong>Gua Pindul</strong> Masih berada di daerah Gunungkidul, destinasi wisata gua di Indonesia lainnya yang menarik untuk disusuri adalah Gua Pindul. Aktivitas seru yang bisa Sobat Parekraf lakukan di gua ini adalah susur sungai atau river tubing. Pasalnya, di Gua Pindul terdapat aliran sungai bawah tanah sepanjang 350 meter. Namun untuk menyusuri gua kita harus bersabar masuk satu per satu, atau mengikuti arahan dari pemandu wisata. <strong>Gua Cokro</strong> Satu lagi hidden gem di Gunungkidul, yakni wisata Gua Cokro. Daya tarik dari gua ini adalah ornamen yang terdapat pada dinding gua yang terbentuk secara alami. Uniknya, ornamen tersebut seakan membentuk tirai dan menyerupai keris. Stalaktit dan stalakmit yang indah juga bisa kita lihat saat menyusuri gua dengan kedalaman 18 meter ini. <strong>Gua Gong</strong> Wisata gua di Indonesia berikutnya adalah Gua Gong, di Pacitan, Jawa Timur. Nama gua tersebut tercipta bukan tanpa alasan. Konon nama ini muncul karena ada suara seperti gong saat stalakmit dan stalagmit di gua dipukul. Saat melakukan susur gua, Sobat Parekraf juga bisa menikmati cahaya warna-warni yang berpendar di dalam gua. <strong>Gua Beloyot</strong> Terletak di Kampung Merabu, Berau, Kalimantan Timur, wisata Gua Beloyot konon sudah ada sejak 10.000 tahun silam. Di dalam gua ini, Sobat Parekraf bisa menemukan beberapa peninggalan prasejarah berupa lukisan manusia purba yang menceritakan aktivitas berburu, dan jiplakan tangan manusia purba. Untuk mencapai Gua Beloyot kita harus menyusuri hutan rimbun yang masih asri sejauh 5,5 km dari Kampung Merabu. [caption id="attachment_56234" align="alignnone" width="1080"]<img class="size-full wp-image-56234" src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2023/12/10-Destinasi-Wisata-Gua-di-Indonesia-yang-Menarik-Satu-Ada-di-Sulawesi3.jpg" alt="Gua Batu Cermin. Foto: Kemenparekraf" width="1080" height="660" /> Gua Batu Cermin. Foto: Kemenparekraf[/caption] <strong>Gua Pangkep</strong> Berbeda halnya dengan wisata gua pada umumnya, Gua Pangkep menawarkan sekumpulan gua yang berdekatan. Wisata gua ini membentang dari Kabupaten Maros hingga Pangkep, tepatnya di kawasan Karst, Sulawesi Selatan. Dengan luas keseluruhan sekitar 43 hektare, yang terdiri dari 268 gua di dalamnya. Menariknya, 50 gua di antaranya termasuk gua prasejarah. Karena ditemukan bekas makanan manusia purba hingga lukisan kuno. <strong>Gua Batu Cermin</strong> Tuan rumah KTT ASEAN 2023, Labuan Bajo juga memiliki wisata gua yang menyimpan sejuta pesona, yakni Gua Batu Cermin. Gua ini seperti kolam yang terbentuk secara alami, akibat permukaan air laut yang surut. Tak heran kalau di dalam gua tersimpan beberapa fosil koral. Mulai dari penyu, kura-kura, dan berbagai jenis ikan. Saat susur gua, Sobat Parekraf akan menemukan stalaktit dan stalakmit yang masih sangat alami dan terjaga keindahannya. [caption id="attachment_56237" align="alignnone" width="1080"]<img class="size-full wp-image-56237" src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2023/12/10-Destinasi-Wisata-Gua-di-Indonesia-yang-Menarik-Satu-Ada-di-Sulawesi.jpg" alt="Gua Londa. Foto: Kemenparekraf" width="1080" height="687" /> Gua Londa. Foto: Kemenparekraf[/caption] <strong>Gua Londa</strong> Wisata susur gua di Indonesia yang cukup unik bisa Sobat Parekraf dapati di Gua Londa, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Di dalam gua kita bisa menyaksikan langsung peti-peti jenazah dan tulang belulang para leluhur yang dimakamkan di dinding gua. Untuk memasuki gua, Sobat Parekraf harus dipandu warga lokal atau guide. Karena gua ini mempunyai lorong sempit, batuan terjal, dan cukup licin. <strong>Gua Ergendang</strong> Tidak boleh ketinggalan, destinasi wisata gua selanjutnya adalah Gua Ergendang. Gua ini berada di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, Deli Serdang, Sumatera Utara. Di tengah gua terdapat kolam pemandian air panas yang bisa digunakan wisatawan untuk berendam maupun berenang, sambil melihat stalaktit dan stalakmit yang menghiasi langit gua. Keindahan makin bertambah, berkat adanya pantulan sinar matahari yang masuk ke dalam gua. <strong>Gua Lokale</strong> Di Tanah Papua juga memiliki wisata gua yang patut ditelusuri, salah satu Gua Lokale di Lembah Baliem, Jayawijaya. Gua ini disebut sebagai gua tak berujung, karena arkeolog baru mencapai kedalaman gua sejauh 3 km, sehingga mungkin saja panjangnya lebih dalam lagi. Di dalam gua ada beberapa dinding berongga, ketika kita ketuk maka akan mengeluarkan suara cukup unik. Berada di kawasan hutan pinus, udara di Gua Lokale dikenal sangat sejuk dan asri. <strong>Sumber: Kemenparekraf RI</strong> <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/7IVGIZoAQa0?si=XK0rWq5umdjVqrK3
Discussion about this post