Di dalam negeri sendiri Kominfo melalui platform Indonesia Game (IGRS) mencatat pada tahun 2022 terdapat 350 game developer Indonesia yang terdiri dari 85 developer lokal dan 265 developer asing.
“Secara valuasi ini sangat besar. Karenanya pesan dari Menkominfo adalah Kominfo siap untuk mendukung program-program Menparekraf untuk pengembangan game nasional serta mendorong talenta-talenta game kedepan di Indonesia,” kata Dedy.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia, Cipto Adiguno, menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Indonesia melalui kolaborasi kementerian dan lembaga yang terjalin untuk mengirimkan tim dalam ajang Gamescom 2022.
Dikatakan Cipto, pendapatan game terbesar itu berasal dari penjualan ekspor terutama ke pasar Amerika Serikat dan Eropa. Untuk meningkatkan performa bisnis ini sangat penting bagi industri game Indonesia untuk menggali bisnis dengan mitra di luar negeri, salah satunya melalui keikutsertaan dalam acara Gamescom.
“Untuk mencapai performa bisnis yang baik dalam event ini tidak bisa dicapai hanya sekali atau dua kali hadir, tapi harus secara konsisten hadir setiap tahun. Dan Kemenparekraf selalu hadir secara kontinyu untuk terus mendukung industri game dalam mengikuti pameran dagang game terbesar,” katanya.
“Dan sekarang kita mulai menuai hasilnya mulai banyak partner-partner bisnis yang mengantri untuk bertemu teman-teman kita yang akan dikirim ke Gamescom. Harapannya semakin sering kita ikut acara seperti ini semakin meningkatkan nama baik dan nilai positif dari partner-partner bisnis kita. Dan juga kami harap Gamescom tahun ini bisa meraup hasil yang baik sehingga bisa berkontribusi dalam kebangkitan Indonesia,” ujarnya.
Berikut daftar 13 perusahaan game terpilih yang akan menjadi wakil Indonesia di Gamescom 2022, yakni:
1. Agate
2. Devata Game Production
3. iOta
4. Satriver
5. Komodoz
6. Niji Games
7. Arsanesia
8. Redamantine Studios
9. Bundar
10. Wisageni Studio
11. Big Fire Studio
12. UMN Picture
13. Megaxus Infotech.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post