Prestasi ini dicapai berkat dukungan yang melibatkan 1.729 SDM lini lapangan yang terdiri dari kader pendata, supervisor, manajer pengelolaan, dan manajer data.
Pada pemutakhiran PK-22 lalu, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggunakan metode Pengumpulan data berbasis smartphone 100% berbeda dengan mayoritas provinsi lain yang menggunakan kombinasi antara smartphone dan paper based. Oleh karena itu, bisa lebih mudah dan lebih cepat melakukan pendataan, monitoring dan evaluasi.
“Workshop PK-23 ini merupakan langkah awal yang baik dan tepat dalam memulai rangkaian pemutakhiran PK-23 yang selanjutnya akan dilakukan konsolidasi lanjutan dengan seluruh pemangku kepentingan dan tim di lini lapangan,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Fazar Supriadi Sentosa.
“Saya yakin dengan langkah awal dan ketepatan waktu diambil disertai dukungan seluruh pihak, maka pemutakhiran PK-23 akan kembali kita selesaikan tepat pada waktunya mencapai target KK terdata 100 persen,” tambah Fazar.
Untuk 2023 sendiri, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah melakukan persiapan antara lain dengan melakukan pemetaan target sasaran keluarga baru di seluruh wilayah desa/kelurahan dan metode pengumpulan data yang akan kembali menggunakan gawai (smartphone) 100% dengan target KK terdata sebanyak 163.275 KK.
Sumber: Media Center BKKBN
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post