Konflik pada 2023 menyebabkan sebagian besar kematian di media, dengan tiga orang tewas ketika bertugas di Ukraina. Juga konflik Israel-Hamas yang hingga kini menewaskan lebih dari 60 wartawan, sebagian besar warga Palestina.
Bagi jurnalis lokal, meliput perang merupakan pengalaman yang sangat pribadi. Arwa Damon adalah wartawan dan pendiri Inara, organisasi kemanusiaan yang memberi perawatan medis kepada anak-anak pengungsi Suriah.
“Bagi mereka, ini bukan sekedar konflik, namun kehidupan mereka, keluarga dan masyarakat mereka, ini adalah budaya dan adalah kota mereka,” tukasnya.
Damon, yang meliput konflik di Suriah dan Irak mengatakan, wartawan juga berisiko menjadi sasaran yang disengaja.
“Irak adalah tempat yang sangat berbahaya ketika itu bagi jurnalis untuk bekerja. Dan harga yang harus dibayar … Ini sangat berbeda ketika wartawan sengaja menjadi sasaran, dibanding mengambil risiko hanya berada di medan perang,” imbuhnya.
Terkait perang Israel-Hamas, kelompok seperti Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) menekankan pentingnya wartawan bekerja dengan aman.
Discussion about this post