Teknologi RKEF hanya menggunakan biji nikel kadar tinggi untuk menghasilkan feronikel dan nikel matte dan Nickel Pig Iron (NPI) yang memiliki kadar nikel 10-12 persen sebagai bahan baku industri stainless steel.
“Dengan teknologi yang ramah lingkungan ini menjadikan hasil produksi di VDNI-OSS bukan hanya bermanfaat secara ekonomi, namun juga untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” beber Tony.
Ia mengatakan, hingga kuartal III 2021, capaian ekspor VDNI-OSS masih memuaskan ditengah pandemi Covid-19.
Per September 2021, VDNI mencatat ekspor NPI mencapai 618.117 metric ton (MT) yang bernilai USD1,21 miliar atau Rp17 triliun.
Sementara OSS mencatat ekspor NPI dan stainless steel sebesar 880.643 MT yang bernilai USD1,73 miliar atau setara Rp24,5 triliun.
Discussion about this post