<strong>PENASULTRA.ID, KONAWE</strong> - Pembangunan 32 lini produksi Nickel Pig Iron (NPI) milik perusahaan pemurnian nikel di kawasan Industri Virtue Dragon Nickel Industrial Park (VDNIP) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) ditargetkan selesai atau rampung pada 2022. "Dari total 32 lini produksi NPI, tahun ini telah beroperasi 20 lini, sisanya akan selesai tahun depan," kata Direktur PT VDNIP, Mr. Tony Zhou melalui rilis persnya, Senin 15 November 2021. Tak hanya produksi NPI, pembangunan konstruksi Argon Oxygen Decarburization (AOD) untuk pembuatan stainless steel juga akan rampung pada 2022. "Konstruksi AOD untuk produksi stainless steel juga telah selesai 5 dari rencana 6 AOD yang akan selesai tahun depan juga,” ujar Tony. Menurutnya, dalam proses produksinya, VDNI dan OSS mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Sebab, teknologi ini dianggap paling mutakhir dan ramah lingkungan. Teknologi RKEF hanya menggunakan biji nikel kadar tinggi untuk menghasilkan feronikel dan nikel matte dan Nickel Pig Iron (NPI) yang memiliki kadar nikel 10-12 persen sebagai bahan baku industri stainless steel. “Dengan teknologi yang ramah lingkungan ini menjadikan hasil produksi di VDNI-OSS bukan hanya bermanfaat secara ekonomi, namun juga untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” beber Tony. Ia mengatakan, hingga kuartal III 2021, capaian ekspor VDNI-OSS masih memuaskan ditengah pandemi Covid-19. Per September 2021, VDNI mencatat ekspor NPI mencapai 618.117 metric ton (MT) yang bernilai USD1,21 miliar atau Rp17 triliun. Sementara OSS mencatat ekspor NPI dan stainless steel sebesar 880.643 MT yang bernilai USD1,73 miliar atau setara Rp24,5 triliun. “Capaian ini cukup memuaskan mengingat sampai saat ini produksi di smelter masih terkendala pandemi yang masih terjadi dan berbagai keterbatasan yang harus kami sesuaikan,” Tony memungkasi. <strong>Penulis: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/BDlNmtyQGDE
Discussion about this post