“Hotel dan homestay menjadi pilihan utama akomodasi wisatawan selama mengunjungi Lombok dengan rata-rata lama tinggal selama 4,2 hari,” kata Nia Niscaya.
Selama kunjungan itu, pengeluaran rata-rata wisatawan sebanyak kurang lebih Rp10 juta. Hospitality dan destinasi pendukung adalah faktor yang mendapatkan kepuasan paling tinggi jika dibandingkan dengan faktor pendukung lainnya.
Kebersihan dan transportasi lokal menjadi faktor yang mendapat kepuasan paling rendah jika dibandingkan dengan faktor lainnya.
“Namun 88,71 persen responden memiliki rencana untuk kembali ke event MotoGP Mandalika di musim selanjutnya,” kata Nia Niscaya.
Sementara hal yang jadi bahan evaluasi adalah, sebagian besar responden menyampaikan sistem dan manajemen transportasi yang perlu diperbaiki khususnya bus shuttle dan manajemen parkir. Selain itu juga belum selesainya infrastruktur ekosistem sirkuit yang diharapkan tahun depan sudah jauh lebih siap.
Selain itu,kata Nia, Kemenparekraf melakukan survei terkait tingkat kepuasan penghuni Sarhunta (Sarana Hunian Pariwisata). Terutama Sarhunta yang telah terverifikasi Indonesia Care.
Nia menjelaskan, diketahui 50 persen tamu yang menginap di Sarhunta pada masa pelaksanaan event MotoGP adalah penonton MotoGP. Tamu yang melakukan pemesanan penginapan melalui travel sebanyak 17,6 persen, sedangkan lainnya memesan langsung ke pemilik.
Wisatawan yang memilih menginap di Sarhunta terbanyak berasal dari Jakarta, disusul Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, dan Bali.
Discussion about this post