PENASULTRA.ID, MUNA – Rumor yang menyebut kapal cepat MV Putri Anggraeni 03 rute Raha-Kendari mogok operasi lantaran kapal MV Bahari 6 E milik PT Dharma Indah banting harga, terbantahkan.
Doni Mustamu salah seorang karyawan loket (pengawas umum) agen pelayaran PT Global Maju Indonesia Cabang Raha menjawab rumor tersebut.
Doni mengatakan, alasan mogoknya MV Putri Anggraeni 03 bukan disebabkan adanya penurunan harga tiket kapal MV Bahari 6 E melainkan dikarenakan PT Global Maju Indonesia belum memiliki izin bunker (pengisian BBM via tangki/kapal) di wilayah Muna. Sehingga mengakibatkan kapal cepat tersebut kepayahan untuk mencari bahan bakar, akhirnya mogok selama sepekan di Pelabuhan Nusantara Raha.
“Kalau soal turunnya harga tiket, saya kira alasan yang tidak rasional. Sebab diskon tiket MV Bahari 6 E rute Raha-Kendari hanya selama tiga hari, sementara mogoknya MV Putri Anggraeni satu minggu,” kata Doni belum lama ini.
Doni juga buka-bukaan soal BBM jenis solar yang diisi di tangki kapal MV Putri Anggraeni 03. Menurut dia, sebelum resmi beroperasi, ia diperintahkan langsung oleh kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Raha Abdul Rahman agar mencari BBM untuk kapal cepat tersebut.
“Dia (Kepala KUPP Raha) kasih saya wewenang untuk mengisi bahan bakar kapal MV Putri Anggraeni 03. Memang izin dia dan perintah dia bahwa saya mengisi ke sana. Jadi saya tidak tau apakah itu BBM industri atau subsidi. Saya isi itu dua hari selama datangnya kapal itu, setiap kali pengisian itu sebanyak 2,5 ton yang kita angsur pake jerigen ke tangki kapal,” ungkapnya.
Belakangan Doni baru mengetahui MV Putri Anggraeni 03 tidak memiliki izin bunker di wilayah Muna. Sejak saat itu, ia pun memutuskan untuk tidak lagi melakoni pengisian BBM ke MV Putri Anggraeni 03.
Discussion about this post