PENASULTRA.ID, BOMBANA – Sejumlah masyarakat nelayan lokal Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan penolakannya terhadap rencana PT. Berjaya Makmur Sejati (BMS), salah satu anak perusahaan Jhonlin Group untuk mengelola kawasan Pulau Basa menjadi tempat industri pariwisata.
Salah satu perwakilan nelayan asal Kecamatan Poleang, Gunawan bahkan menyebut wacana pembangunan industri pariwisata di Pulau Basa hanya kedok belaka.
Dengan hadirnya industri, menurut Gunawan akan menelorkan berbagai dampak negatif bagi nelayan yang selama ini mencari nafkah di sekitar pulau mungil tersebut.
“Kami tolak pembangunan pariwisata di sana. Memang pulau itu kami tidak tinggali, tapi sejak dahulu tempat itu menjadi tempat perlindungan kami para nelayan saat mencari rejeki (memancing) di tengah malam. Jika wacana pembangunan industri pariwisata terjadi tentu kami tidak tau lagi untuk mencari nafkah kemana,” tutur Gunawan melalui sambungan telepon selulernya, Kamis 12 Agustus 2021.
Atas hal tersebut, Gunawan meminta DPRD Bombana segera memanggil pihak perusahaan dan instansi pemerintah terkait dalam forum ruang rapat dengar pendapat (RDP).
Menyikapi hal itu, Ketua DPRD Bombana, Arsyad mengaku telah mengantongi surat aduan masyarakat terkait penolakan pembangunan industri pariwisata di Pulau Basa yang wilayah administratifnya masuk dalam Kecamatan Poleang tersebut.
Kapolri Tinjau Langsung SVMI di Kampus UI https://t.co/5YUmQ4QUFU
— Penasultra.id (@penasultra_id) August 12, 2021
Discussion about this post