PENASULTRA.ID, KENDARI – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Sarjono mengimbau kepada seluruh wartawan yang tergabung dalam PWI agar membuat berita empati, damai sesuai kode etik jurnalistik. Tidak membuat berita provokatif.
Imbauan wartawan senior LKBN Antara itu dikeluarkan menyikapi situasi Kota Kendari yang saat ini tengah tegang menyusul bentrokan dua kubu kelompok pemuda di bilangan kota lama.
Menurut Sarjono, pers memegang peranan penting atas kondusifitas daerah. Olehnya itu, wartawan dituntut menyebarkan informasi yang membawa kedamaian (terapkan jurnalisme damai).
Tidak hanya itu, Sarjono juga mengimbau semua pihak agar mempercayakan kepada aparat Kepolisian untuk memproses tuntas pelanggaran hukum yang terjadi dan tidak mudah percaya terhadap informasi sepihak.
“Di rumah saja kalau tidak ada keperluan mendesak dan penting,” tekan Sarjono dalam keterangan persnya, Kamis 16 Desember 2021.
“Saudaraku semua, kita ditakdirkan beragam dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Salam sehat, Indonesia negeri bersama,” ujar Sarjono lagi.
Jalan Trans Sulawesi Rusak Parah, Tanggung Jawab Siapa? https://t.co/7BFYTAEsat
— Penasultra.id (@penasultra_id) December 16, 2021
Imbauan kedamaian untuk ibu kota Sultra ini juga dikumandangkan oleh Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sultra Gugus Suryaman. Ia meminta agar rekan-rekan media yang tergabung dalam anggota dan pengurus SMSI Sultra agar bersikap bijak mengamati situasi Kota Kendari saat ini. Terkhusus, berkaitan dengan kerusuhan massa.
“Saya mengimbau agar tetap bijaksana melakukan kerja jurnalistik kita,” pinta Gugus.
Discussion about this post