PENASULTRA.ID, WAKATOBI – Mantan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Halu Oleo (UHO), Muhammad Daulat menyebut Mukhlis merupakan tokoh politik yang “cengeng”.
Sebab, ia tidak realistis menerima Haliana berpasangan dengan Ilmiati Daud (HATI) pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Wakatobi 2020.
Apalagi, karena beda pilihan dukungan politik Mukhlis terkesan memfitnah, menjelek-jelekan paslon HATI dengan tudingan yang tidak mendasar serta menuding Ilmiati Daud yang juga Wakil Bupati tidak bekerja dengan baik.
Muhammad Daulat mengatakan, tudingan dari pernyataan Mukhlis didasari kekecewaan yang mendalam, karena yang bersangkutan tidak di pasangkan dengan Haliana dalam Pilkada 2020.
Padahal, alasan Haliana memilih Ilmiati Daud karena memiliki elektabilitas yang tinggi sesuai hasil survei.
“Kepada semua tokoh yang masih sakit hati jangan berkoar-koar karena masyarakat tidak menginginkan Ilmiati berpasangan dengan Haliana. Mereka berdua diinginkan masyarakat karena menjadi simbol perubahan untuk masyarakat Wakatobi,” tegas Daulat saat berorasi dalam kampanye dialogis yang di gelar pasangan HATI di Desa Ambeua Raya, Jumat 16 Oktober 2020.
Menurutnya, apa yang disampaikan paslon HATI dalam setiap kampanyenya, bukanlah merupakan caci maki dan fitnah yang dituduhkan. Akan tetapi itu merupakan fakta yang perlu diketahui oleh masyarakat, sehingga akan diperbaiki kemudian.
Tidak ada kritikan yang dinilai sebagai cacian atau fitnah. Karena sesungguhnya Ilmiati Daud selalu tegar meski di batasi kewenangannya selama kurang lebih empat tahun menjadi Wakil Bupati Wakatobi. Ia tidak pernah merasa dihianati, meskipun itu terjadi.
Discussion about this post