PENASULTRA.ID, JAKARTA – Konflik Rusia dan Ukraina telah berlangsung sepekan mulai berpengaruh terhadap kenaikan harga minyak dan gas. Dilansir dari data London Stock Exchange, harga gas naik menjadi 1.600 dolar AS per 1.000 kubik meter pada 24 Februari akibat ketegangan di kawasan tersebut.
Kenaikan harga bukan hanya terjadi pada gas, tapi harga minyak di pasaran internasional di sesi perdagangan, Selasa 1 Maret 2022, juga terkerek naik di atas US$ 100 per barel. Sebut saja harga minyak mentah Brent di London ICE Futures Exchange untuk pengiriman April tercatat naik US$ 3,06 atau 3,1 persen, menjadi US$ 100,99 per barel.
Begitu pula dengan West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange naik US$ 4,13 , atau 4,5 persen, menjadi US$ 95,72 per barel untuk pengiriman April.
Tidak berhenti di situ, imbas konflik kedua negara tersebut juga turut berpengaruh terhadap bisnis pelayaran, baik wisata maupun angkutan logistik, yang menuju ke kedua pelabuhan negara sedang bertikai.
Berdasarkan pemberitaan yang dimuat dibeberapa media, Grup Maersk pada 24 Februari secara resmi menghentikan operasional kantornya di Odessa yang berlokasi di pantai Laut Hitam (Black Sea). Sehari kemudian menyusul perusahaan Pelayaran COSCO (China) yang menghentikan sementara aktivitas layanan ke Ukraina.
Pengamat Maritim Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa mengatakan konflik antara Rusia dan Ukraina apabila sampai berujung pada terjadinya penutupan jalur pipanisasi minyak dan gas yang menuju negara-negara Uni Eropa.
Serta sanksi ekonomi yang ditujukan kepada Rusia menyebabkan kegiatan ekspor batubara Rusia menjadi terhambat. Ini sebetulnya, kata dia, dapat memberi efek positif bagi dunia maritim dan pelaut Indonesia.
“Terlepas dari kita tidak mendukung sama sekali adanya perang di dunia ini, perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dapat memberi dampak positif bagi dunia kemaritiman Indonesia. Termasuk bagi para pelaut Indonesia, karena dengan naiknya kebutuhan distribusi BBM, gas dan batubara ke Eropa serta China menggunakan kapal akan berimbas peningkatan kebutuhan pelaut bekerja di atas kapal pelaut Indonesia,” kata Marcellus berdasarkan keterangan yang diterima Penasultra.id, Kamis 3 Maret 2022.
Page 1 of 4
Discussion about this post