Oleh: Ichsan Lemba
Tulisan ini bermaksud mengingatkan para calon jamaah agar tidak terlena dalam menjalankan ibadah di tanah haram Makkah dan Madinah. Sebab kejahatan ada dimana-mana di tanah suci sekalipun kejahatan tidak pilih tempat dan waktu.
Jauh sebelum berangkat umrah sering dengar cerita-cerita bahwa di tanah suci Makkah dan Madinah sering terdengar jambret, copet dan macam-macam kejahatan lainnya. Kabar yang bernada kriminal dan menakutkan itu, juga didengar cerita baik para jamaah umrah atau jamaah haji maupun dari kalangan masyarakat awam.
Karena itu, pada keberangkan umrah pertengahan bulan November 2022 lalu, pihak keluarga mengingatkan agar tetap waspada. Bahkan keluarga menyarankan membuat kantong rahasia pada pinggang celana panjang dipakai.
Tas sandang tempat dompet, uang, HP dan barang berharga lainnya tetap disandang. Sebab sering terdengar cerita, bahwa tas disimpan dipinggir atau didepan sajadah sewaktu salat, lalu bangun dari sujud sudah hilang.
Dari teman umrah bercerita juga bahwa sebelumnya ada seorang jamaah umrah yang lalu hilang uangnya. Pulang di hotel dari luar, kopornya di dalam kamar telah dibongkar dan uangnya Rp10 juta sudah tidak ada. Seorang jamaah yang mengalami nasib sial tersebut, sehari-harinya dia selalu bilang tidak punya uang.
Teringat juga, penulis pernah membaca berita di koran terbitan Jakarta. Ada beberapa jamaah haji yang lalu mengalami nasib sial di Makkah dan Madinah. Mereka dicopet, dijambret. Bahkan musibah tersebut terjadi di depan Hajar Aswad ditengah-tengah puluhan ribu jamaah yang sedang melakukan ibadah tawaf.
Jamaah haji korban copet di depan Hajar Aswad tersebut adalah seorang pensiunan PNS (60 tahun) di lingkungan Sekretariat Negara –tidak disebutkan namanya–.
Ceritanya begini. Saat melakukan tawaf, ia menyimpan dompetnya di kantung belakang celananya. Sebelum dicopet selalu terasa ada yang korek-korek di kantung belakang tempat dompetnya itu. Maka persis di depan Hajar Aswad terasa dompetnya sudah tidak ada.
Begitu terasa dompetnya hilang dengan sigap sempat pegang tangan pencopetnya, lalu dia jatuhkan ke bawah. Kelihatannya orang berkebangsaan Mesir atau Yaman.
“Alhamdulillah dengan kekuasaan Allah dompet itu sempat dia pungut disela-sela kaki puluhan ribu jamaah yang sedang beribadah tawaf,” (pelita 30/11/2007).
Sebelumnya juga sudah terdengar berita ada seorang jamaah yang usia lanjut dicopet uangnya semua hilang saat melakukan tawaf. Uangnya disimpan di dompet sabuk hijau yang biasa dipakai jamaah waktu berpakaian ihram. Pencopetnya menggunakan silet, sehingga tidak terasa dan mudah mengambil dompet tersebut.
Discussion about this post