PENASULTRA.ID, KONAWE – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe benar-benar dibuat gerah. Bagaimana tidak, usai menyelenggarakan seleksi hingga akhirnya melantik ribuan Panitia Pemungutan Suara (PPS), lembaga penyelenggara Pemilu itu malah diserang isu pungutan liar (Pungli).
Rumor tersebut muncul kepermukaan menyusul adanya cuitan dua orang pemilik akun media sosial yang berkomentar di kolom Facebook resmi milik KPU Konawe. Modusnya, kedua akun tersebut menyebut sempat dimintai uang oleh seorang oknum yang mengaku dapat membantu untuk memuluskan langkahnya sesaat sebelum pengumuman akhir seleksi PPS beberapa waktu lalu.
Ironisnya, komentar miring tersebut malah dijadikan bahan tulisan berita oleh sejumlah media lokal. Parahnya, dalam pemberitaan itu tanpa memberikan ruang yang sama kepada KPU Konawe untuk melakukan klarifikasi.
“Terkait hal ini, kami tengah mempertimbangkan langkah selanjutnya yang bakal diambil oleh KPU Konawe,” tekan Ketua KPU Konawe, Muhammad Azwar dalam keterangannya, Sabtu 28 Januari 2023.
Pada kesempatan ini, Azwar menegaskan bahwa pungli ketika proses perekrutan badan adhock ditingkat desa/kelurahan se Konawe sebagaimana yang dikemukakan oleh pemilik akun media sosial tersebut tidaklah benar.
“Wajar saja kalau ada yang tidak puas atas hasil proses seleksi baru-baru ini, dimana saat proses seleksi tersebut kami melakukan penyaringan sebanyak 2.088 orang dengan menghasilkan 1.044 orang dan kemudian dilantik menjadi PPS terpilih,” bebernya.
Discussion about this post