PENASULTRA.ID, KENDARI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2023 ini akan melanjutkan program kerja di tahun sebelumnya yang dianggap berhasil menurunkan angka prevalensi stunting. Olehnya itu, BKKBN Sultra akan kembali fokus pada upaya pencegahan stunting dari hulu ke hilir.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Asmar ketika diwawancarai khusus di ruang kerjanya, Selasa 21 Maret 2023.
Menurut Asmar, pencegahan stunting sebelum pernikahan lebih efektif jika dibandingkan dengan proses pencegahan setelah perkawinan. Maka dari itu, tiga bulan sebelum dilangsungkannya pernikahan para calon pengantin (catin) diberikan pendampingan sekaligus pemeriksaan kesehatan.
“Sehingga saat menikah para catin sudah siap dan sehat. Dengan begitu, kita berharap stunting baru sudah tidak ada lagi,” katanya.
Asmar menjelaskan, stunting itu bukan soal pendek saja, tapi juga persoalan tingkat kecerdasan anak. Ketika janin dalam kandungan kondisinya terganggu dan kurang asupan gizi, maka bisa memicu stunting.
Persoalan krusial juga kini turut menghantui. Yakni, kemiskinan yang bersinggungan langsung dengan problem kesehatan lingkungan seperti kelayakan sanitasi, jamban dan air bersih yang angkanya turut menyumbang pemicu stunting.
Discussion about this post