Oleh: Rima Septiani, S.Pd
Permasalahan narkoba di Indonesia masih merupakan sesuatu yang urgent dan kompleks. Permasalahan ini kian hari menjadi marak. Terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahgunaan atau pecandu narkoba secara signifikan, seiring meningkatnya pengungkapan kasus tindak kejahatan narkoba yang semakin beragam polanya dan semakin masif pula jaringan sindikatnya.
Baru-baru ini, Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2023 digelar serentak di Jawa Timur. Polres Pelabuhan Tanjung Perak beserta polsek jajaran berhasil mengungkap 13 kasus dan menangkap 16 tersangka selama operasi pada 14-25 Agustus lalu.
Kesatresnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Yuniaz Maulana Muda mengungkapkan, dari 13 kasus tersebut pihaknya berhasil menggagalkan peredaran sabu-sabu (SS) sebanyak 35,43 gram dan 6.516 butir pil LL.(3/9/2023/radarsurabaya.id).
Kasus Narkoba Makin Akut
Tentu, berita tersebut semakin memperjelas bagaimana keadaan negeri ini. Individu, masyarakat bahkan aparat hukum pun tak jarang didengar beritanya tersandung kasus narkoba. Entah sampai kapan masalah ini akan segera berakhir. Penyebaran narkoba terus saja menjadi masalah, sekalipun berbagai upaya diklaim sudah dilakukan untuk memberantas peredaran barang haram tersebut.
Bisnis narkoba yang menjanjikan limpahan materi justru sangat diminati oleh banyak oknum. Wajar jika penyebarannya terus merajalela dan sulit diberantas. Apakah lagi diselesaikan dengan penanganan yang salah dan penegakan hukum yang tak memberikan efek jera. Jadilah kita temukan kasus narkoba yang terus menggurita di negeri muslim, termasuk Indonesia.
Perkembangan kasus narkoba saat ini sangat signifikan, merebak dari kota sampai ke desa, penggunanya mulai dari selebriti, pilot, pejabat, rakyat biasa hingga oknum penegak hukum pun banyak yang menikmatinya. Aturan yang selama ini dianggap mampu mengatasi kasus narkoba, ternyata belum cukup efektif menangani permasalahan ini. Sehingga dari tahun ke tahun jumlah penggunanya semakin bertambah.
Oleh karena itu, pihak berwenang harus bergerak secara serius dalam menentukan sistem penghukuman yang memberikan efek jera. Pemberian hukuman mesti diberlakukan secara efektif tanpa pandang bulu, agar permasalahan penyeludupan narkoba bisa tereduksi secara totalitas. Sebab, ancaman narkoba merupakan ancaman serius bagi bangsa dan negara.
Dampak Buruk Narkoba
Narkoba merupakan salah satu zat yang dapat mengubah akal, suasana hati, emosi dan sikap manusia apabila zat tersebut masuk ke dalam tubuh manusia. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologi jika disalahgunakan.
Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis dan sosial seseorang. Dampak fisik, psikis dan sosial selalu saling berhubungan erat antara satu dengan lainnya. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengonsumsi. Gejala fisik psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, dan perilaku-perilaku menyimpang lainnya.
Miris, menjadi satu kata yang bisa kita ungkapkan melihat keadaan negeri ini yang begitu buruk. Narkoba benar-benar telah menggerogoti kehidupan bangsa dan negara baik muda maupun tua. Padahal, ada begitu banyak dampak buruk yang akan diakibatkan oleh penggunaan barang haram tersebut. Dan efek paling parah yang diakibatkan oleh narkoba selain dehidrasi dan halusinasi yaitu kerusakan otak yang menyebabkan kematian.
Discussion about this post