Ingin Terbang Saat Hamil? Simak Persyaratan Khusus dari Lion Group Ini

PENASULTRA.ID, JAKARTA – Lion Group kembali mengingatkan para pelanggan setia yang sedang hamil untuk memenuhi persyaratan terbang khusus yang berlaku. Persyaratan ini bertujuan menjamin keselamatan dan kenyamanan ibu hamil dan calon bayi selama melakukan perjalanan udara bersama Lion Group.

Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro menguraikan persyaratan terbang khusus untuk ibu hamil yang harus dipenuhi. Pertama, ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya kepada staf check-in counter saat melapor.

Kedua, ibu hamil wajib membawa surat dokter yang menyatakan bahwa “sehat” ibu hamil layak (aman) untuk naik pesawat udara. Surat dokter tersebut berlaku tujuh hari dari waktu pembuatan sampai dengan waktu keberangkatan. Ketiga, ibu hamil dengan usia kehamilan sampai dengan 28 minggu (kurang dari 28 minggu) diperbolehkan terbang tanpa ada larangan.

Keempat, ibu hamil dengan usia kehamilan antara 28-35 minggu diperbolehkan terbang dengan syarat mendapatkan persetujuan dari dokter minimal tujuh hari sebelum keberangkatan. Kelima, ibu hamil dengan kehamilan kembar diperbolehkan terbang hanya sampai usia kehamilan sebelum akhir 31 minggu.

Keenam, ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 35 minggu tidak diperkenankan melakukan penerbangan dan ketujuh, ibu hamil dengan kehamilan khusus tidak diperkenankan terbang.

“Ibu hamil yang memenuhi kriteria terbang dari Lion Group wajib mengisi surat pernyataan (Formulir Informasi Medis) yang disediakan oleh maskapai penerbangan,” terang Danang dalam keterangannya, Sabtu 30 Desember 2023.

Persyaratan terbang khusus untuk ibu hamil ini, kata Danang, berlaku pada seluruh maskapai penerbangan di bawah naungan Lion Group, yaitu Lion Air, Wings Air, Batik Air, Batik Air Malaysia dan Thai Lion Air. Persyaratan ini sesuai dengan standar internasional yang dikeluarkan oleh International Air Transport Association (IATA),  International Civil Aviation Organization (ICAO) serta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan RI.