PENASULTRA.ID, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar tindak lanjut rapat koordinasi (Rakor) pengamanan pasokan dan harga pangan jelang Ramadan dan Idulfitri di Ruang Pola Kantor Gubernur, Jumat 8 Maret 2024.
Pada Rakor yang juga dihadiri Kepala BPS Sultra, Kepala Perum Bulog Sultra, Kepala Perwakilan BI Sultra, Forkopimda, para bupati/walikota, Pimti Pratama Pemprov Sultra, serta perwakilan ritel modern dan pasar tradisional itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Ari Sismanto mengatakan, penyebab naiknya harga beras, serta prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan di Sultra selama 3 bulan.
“Saat ini beras alami kenaikan yang signifikan, tertinggi di Buton Utara sebesar Rp21.000. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga gabah dan ongkos produksi, serta faktor cuaca. Dilaporkan Pak Pj Gubernur, merujuk pada prognosa yang kami buat by data, Insya Allah stok beras kita aman jelang Puasa dan Idulfitri 2024,” papar Ari saat menyampaikan materinya dihadapan Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto.
Narasumber lain pada Rakor tersebut yakni Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Rusdin. Rusdin melaporkan target luas tanam pagi dan produksi beras di Sultra selama Januari sampai April 2024.
“Total target luas tanam padi sampai dengan Maret 2024 seluas 77.431 ha, dimana Konawe merupakan kabupaten dengan jumlah luas tanam yang paling besar. Target produksi beras bulan Maret sebesar 17.368 ton dan pada bulan April 2024 sebesar 42.523 ton,” bebernya.
Selanjutnya, Kadis Perhubungan Sultra, Rajulan menyampaikan lima aspek untuk penjagaan pengamanan distribusi barang dan penumpang. Yakni, persediaan bahan pokok, bahan bakar minyak (BBM), listrik, transportasi dan keamanan, serta penyelenggaraan prokes ketat di simpul-simpul transportasi.
Kasatgas Pangan Polda Sultra juga mengungkapkan upaya pihaknya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan harga pangan melalui upaya preemtif, preventif, dan represif.
Discussion about this post