PENASULTRA.ID, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Dinas Perikanan bersama dengan Rare Indonesia mengadakan seminar perikanan kontribusi Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) untuk pengelolaan perikanan skala kecil di Sultra.
Seminar sebagai ajang memperingati lima tahun perjalanan program PAAP di Sultra ini dilaksanakan di salah satu hotel di Kendari, Selasa 14 Mei 2024.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, pakar dan praktisi perikanan skala kecil untuk mendiseminasikan pencapaian program PAAP.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, La Ode Saifuddin mengatakan potensi perikanan di Sultra sangat berlimpah dan sangat berpotensi untuk dikelola secara berkelanjutan.
“Kita harus menyadari bahwa potensi perikanan yang kita miliki ini sangat besar, oleh karena itu butuh adanya pengelolaan yang efektif dan berkelanjutan,” kata Saifuddin.
Menurutnya, dalam menjawab tantangan dari berbagai sisi yang dihadapi oleh sektor perikanan skala kecil, pemprov melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra dan dinas perikanan di 10 kabupaten yang didukung oleh Rare Indonesia sebagai salah satu mitra pemerintah telah menjalankan program PAAP yang bertujuan untuk memperbaiki pengelolaan perikanan skala kecil khususnya di wilayah 0-2 mil laut.
Pendekatan PAAP didasari pemberian akses dan tanggung jawab pengelolaan di wilayah perairan tertentu oleh pemda kepada kelompok masyarakat setempat yang berbadan hukum dengan jangka waktu tertentu.
Pendekatan ini mengedepankan pengelolaan secara kolaboratif dengan memaksimalkan peran masyarakat sebagai penerima manfaat pertama sumber daya perikanan di wilayah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Bappeda Sultra, J. Robert mengatakan, PAAP yang telah dijalankan selama beberapa tahun terakhir sudah selaras dengan kebijakan Pemprov.
“Secara spesifik, PAAP telah masuk ke dalam Rancangan Aksi Daerah Provinsi dan harapannya bisa terintegrasi dengan program di tingkat kabupaten/kota,” ujar Robert.
Ia berharap pemprov dapat terus memperjuangkan PAAP ke dalam periode pemerintahan selanjutnya.
Selama kurun waktu 2019 hingga 2024, PAAP telah menghasilkan 33 kawasan kerja seluas 339.953 ha di Sultra dengan 33 kelompok masyarakat yang tersebar di 10 kabupaten dan 52 kecamatan serta melibatkan sebanyak 292 desa pesisir dengan berbagai pendekatan di tingkat akar rumput yang berfokus kepada partisipasi aktif masyarakat dari berbagai aspek yang berkontribusi kepada sektor perikanan.
Discussion about this post