PENASULTRAID, SURABAYA – Saat masih berstatus mahasiswa, mungkin sebagian besar lebih fokus pada kuliah, menyelesaikan tugas-tugas dari dosen, atau aktif di organisasi kampus. Namun penggalan kisah itu tidak bagi Sugianto Halim, pendiri sekaligus CEO SEVIMA.
Sejak masih di bangku mahasiswa pada awal 2000an, Halim biasa sibuk di depan laptop, berjam-jam coding dan membuat aplikasi. Bahkan sudah mulai menyusun konsep untuk mendirikan sebuah startup yang bergerak di bidang teknologi pendidikan yang mungkin pada masa itu startup belum menjadi tren populer.
Satu tahun setelah lulus, bersama rekannya Halim mendirikan SEVIMA (Sentra Vidya Utama). Awalnya hanya sebatas gagasan kecil dari sebuah kamar kos, namun kini SEVIMA telah menjadi perusahaan teknologi yang berusia 21 tahun dan memberi solusi digitalisasi pendidikan bagi ribuan kampus, lembaga pemerintah, serta perusahaan.
Saat ini, ada lebih dari 3,5 juta mahasiswa, dosen, hingga operator kampus, menggunakan SEVIMA Platform setiap harinya dan tergabung dalam “Komunitas Sevima”.
SEVIMA juga memiliki tagline #revolutionizeEducation, dan menjadi pionir dalam solusi sistem informasi akademik yang menghadirkan sistem akademik terintegrasi untuk menjawab segala kebutuhan perguruan tinggi lewat teknologi digital. Seperti penerimaan mahasiswa baru, pembayaran kuliah, pembelajaran online, administrasi dan akreditasi kampus, hingga portal lowongan kerja dan berbagai fitur lainnya.
“Komitmen SEVIMA untuk merevolusi pendidikan dengan teknologi digital, juga sejalan dengan keberagaman Indonesia. Terlebih tak sedikit kampus mitra SEVIMA yang berada di perbatasan Indonesia, seperti: 1) Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) di Aceh Besar, ujung barat Indonesia, 2) Politeknik Negeri Nusa Utara yang berlokasi di Sangihe, Maluku Utara, ujung utara Indonesia, 3) Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke di Papua, ujung timur Indonesia, dan 4) Universitas Nusa Cendana, perguruan tinggi negeri di Kupang, Nusa Tenggara Timur, ujung selatan Indonesia,” papar Halim dalam keterangannya.
Discussion about this post