PENASULTRA.ID, KENDARI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perempuan Indonesia Maju (PIM) Sulawesi Tenggara (Sultra) merayakan Hari Kartini dengan mengadakan talkshow bertajuk tantangan perempuan di era digital.
Kegiatan yang digelar di salah satu hotel di Kendari pada Rabu 23 April 2025 itu menghadirkan tiga narasumber, yakni Ketua DPD PIM Sultra, Ir. Yusniar Asrina Afdhal. Lalu Aktivis Perempuan sekaligus Komisiomer Komisi Informasi Sultra, Yustina Ferdrita.
Kemudian Perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Sultra, Nurhayati.
Pada kesempatan tersebut, Yustina Ferdrita mengatakan, Kartini adalah guru kehidupan.
“Ia mampu mempengaruhi dunia dengan pemikirannya, bukan hanya soal bagaimana pentingnya perempuan, tapi juga bagaimana memanusiakan manusia, hubungan manusia dengan tuhan, kesetaraan, dan lainnya,” kata Yustina.
Menurutnya, di era digital, keberadaan media sosial (medsos) ibarat pisau bermata dua. Medsos dapat bernilai positif dan negatif, tergantung bagaimana menyikapinya. Olehnya perempuan dituntut untuk bijak bermedia sosial.
“Perempuan harus selektif menerima dan memberi informasi. Banyak prempuan gunakan internet tapi belum terliterasi soal internet. Makanya ada banyak penipuan, misalnya belanja online, pinjol ilegal yang korbannya kebanyakan perempuan,” ujar Yustina.
Senada, Yusniar Asrina Afdhal mengatakan, perempuan adalah pilar keluarga. Olehnya terdapat tujuh skala prioritas perempuan, yakni pertama hingga kelima keluarga, ke enam karir dan ketujuh organisasi.
Discussion about this post