PENASULTRA.ID, KENDARI – Di hari kedua Sultra Maimo 2025 di The Park Kendari pada Sabtu 21 Juni 2025, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengadakan talkshow atau diskusi Circle Sultra atau Circular Economy for Resilient & Clean Environment in Southeast Sulawesi yang menghadirkan beberapa narasumber sebagai upaya mendukung ekonomi berkelanjutan di Sultra.
Narasumber yang dihadirkan yakni Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sultra, Andi Makkawaru. Kemudian Dosen SBM ITB, Leo Aldianto, serta Head Of Marketing and Creative Plastic Pay, Henry Habinsaran.
Talkshow ini menekankan pentingnya sebuah perusahaan berkontribusi terhadap isu-isu lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik atau environmental, social dan governance (ESG).
Leo dari SBM ITB mengatakan, perkembangan yang semakin pesat saat ini membuat lahan produktif berkurang, keterbatasan sumber daya olahan karena kehilangan biodiversity and mineral serta kelangkaan sumber daya energi dan air.
“Selain itu dari segi sosial akan berdampak dengan kehilangan kapasitas karena masalah kesehatan baik fisik maupun mental. Termasuk, adanya konflik sosial seperti perang akan meningkat dan perebutan sumber daya. Hingga kehilangan kerja produktif,” kata Leo.
Untuk itu, perlunya perusahaan berkelanjutan, dimana dari prioritas keuangan menjadi berbagai manfaat, bisnis berkelanjutan mengacu pada perusahaan yang beroperasi dengan cara menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan keadilan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan.
Sementara itu, Kepala DLH Sultra, Andi Makkawaru mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra terus mendorong kebijakan dan arah strategis dalam mewujudkan ekonomi sirkular berbasis lingkungan.
Ekonomi sirkular, sendiri ialah model ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya dengan cara menjaga produk, bahan dan sumber daya dalam sirkulasi ekonomi selama mungkin.
Discussion about this post