PENASULTRA.ID, KENDARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra secara resmi membuka Pelatihan Petugas Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2026.
Pelatihan yang berlangsung pada 17 hingga 19 November 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan nasional untuk mengukur tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Sultra, Andi Kurniawan serta perwakilan unit kerja OJK dan BPS dan seluruh petugas lapangan yang akan terlibat dalam Survei SNLIK 2026.
Kepala OJK Sultra, Bismi Maulana Nugraha mengatakan, pelaksanaan SNLIK merupakan instrumen strategis untuk mengukur capaian literasi dan inklusi keuangan nasional.
Hal ini sejalan dengan target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yakni Indeks Literasi Keuangan sebesar 69,35 persen dan Indeks Inklusi Keuangan sebesar 93 persen.
“Dengan target nasional yang begitu besar, kita memerlukan data yang akurat dan terukur. SNLIK adalah fondasi untuk melihat perkembangan literasi dan inklusi keuangan, serta dasar perencanaan program keuangan masyarakat yang lebih efektif,” kata Bismi.
SNLIK 2026 merupakan pelaksanaan ketiga hasil kolaborasi OJK dan BPS. Survei ini akan tetap melibatkan 10.800 responden di 34 provinsi.
2025 ini, terdapat beberapa penyempurnaan, seperti penggunaan klasifikasi wilayah Satuan Lingkungan Setempat (SLS) untuk mempermudah koordinasi dengan masyarakat setempat.
Untuk Sultra, pendataan SNLIK 2026 akan dilaksanakan di Kabupaten Konawe Selatan, Muna, dan Muna Barat (Mubar). Pemilihan wilayah ini mewakili keragaman karakteristik masyarakat pesisir, perdesaan, dan variasi demografi di Sultra.
Pendataan menyasar responden berusia 15-79 tahun, sejalan dengan metodologi nasional yang diterapkan di 34 provinsi.

Discussion about this post