PENASULTRA.ID, SINJAI – Di tengah harapan besar bangsa menuju Indonesia Emas 2045, peran perempuan kembali menjadi sorotan utama. Bukan sekadar pelengkap, hampir separuh populasi Indonesia yang merupakan perempuan, kini diposisikan sebagai mesin penggerak ekonomi dan penjaga nilai sosial yang strategis.
Pesan kuat ini mengemuka dalam peringatan Hari Ibu ke-97 di lingkup Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sinjai, Senin 22 Desember 2025. Mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045”, momentum tahun ini menggarisbawahi ketangguhan perempuan yang kerap bekerja dalam keterbatasan namun tetap menjadi tulang punggung keluarga.
Kepala BPS Sinjai Syamsuddin menekankan peran perempuan telah melampaui batas domestik.
“Perempuan bukan hanya pendidik dalam keluarga, tapi agen perubahan dan pemimpin di berbagai bidang. Mereka adalah motor penggerak utama bangsa yang adil dan berkeadilan,” ujar Syamsuddin.
Transformasi peran perempuan ini didukung penguatan regulasi nasional. Sebut saja Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, serta UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT.
Instrumen hukum ini bukan sekadar naskah, melainkan jaminan agar perempuan dapat berpartisipasi penuh di ruang publik tanpa bayang-bayang diskriminasi.
“Pemerintah berkomitmen memperkuat kebijakan yang inklusif. Tujuannya jelas: menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan untuk berkarya, dari tingkat desa hingga nasional,” tambah Syamsuddin.
Gerakan pemberdayaan ini juga mulai disinkronkan dengan program strategis Kabinet Merah Putih melalui Asta Cita. Fokusnya mulai dari peningkatan kualitas SDM, kesehatan, hingga penguatan ekonomi melalui Koperasi Desa Merah Putih.

Discussion about this post