“Sebab, manuver dengan tudingan tanpa dasar merupakan salah satu bentuk pembodohan publik yang tidak perlu dilakukan, karena masyarakat memerlukan pendidikan politik agar memilih sesuai dengan hati nuraninya,” ujar Rahim.
Terkait pernyataan Mukhlis soal Ilmiati Daud memanfaatkan isu tidak diberdayakan selama menjadi Wakil Bupati Wakatobi, kata Abdul Rahim, bukanlah menyembunyikan kelemahan.
Tetapi bagian dari ketidakmampuan Bupati Wakatobi dalam mengelola pemerintahan, sehingga konflik antara bupati dan wakilnya tak kunjung selesai.
“Justru yang melakukan intimidasi terhadap warga adalah pihak lawan. Mereka memanfaatkan program pemerintah pusat seperti PKH, meteran listrik dan BSPS untuk mendapatkan suara. Bagi warga masyarakat yang tidak mendukung kandidatnya tak jarang mendapat tekanan,” terang Rahim.
“Jadi marilah kita sama-sama menjaga demokrasi kita agar pilkada berjalan damai dan lancar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.
Untuk diketahui, di beberapa media online, Mukhlis yang juga merupakan tokoh Kaledupa pendukung Arhawi-Hardin La Omi meminta agar lawan politiknya menghentikan cacian dan fitnah terhadap Arhawi melalui mimbar kampanye beberapa waktu lalu.
Discussion about this post