Sementara itu, pendamping peserta dari Afghanistan dr. Matiullah menyampaikan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya pelatihan ini. Matiullah mengatakan bahwa kondisi ekonomi dan stabilitas sosial ekonomi di negara Afganistan berperan besar atas menurunnya kualitas pelayanan kesehatan. Hal Ini diperparah dengan kondisi geografis dan persebaran penduduk yang tidak merata.
Oleh karena itu, kata dia, belajar praktik langsung dengan Indonesia merupakan pengalaman berharga. Apalagi saat ini Afghanistan memiliki angka fertilitas yang cukup tinggi yakni 5,36.
“Peserta pelatihan kami rekrut melalui seleksi dengan cermat, agar peserta mampu menjadikan hasil pelatihan sebagai model pengembangan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana,” kata Matiullah.
Dengan demikian hasil yang diharapkan bagi penerima hibah adalah meningkatnya pengetahuan dan kapasitas regulator atau administrator dalam pengelolaan kebijakan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
Sumber: Media Center BKKBN
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post