PENASULTRAID, JAKARTA – Tidak semua anak muda mencari pekerjaan tetap setelah lulus sekolah. Bagi Ilham, entrepreneur usia 21 tahun asal Bogor, pilihan justru jatuh pada dunia usaha yang penuh tantangan. Dorongan untuk membantu ekonomi keluarga dan tekad untuk mandiri membuatnya berani menekuni bisnis fesyen.
Awalnya, perjalanan tidak mudah, tetapi berkat kegigihan dan semangat untuk terus belajar terutama terhadap teknologi membawanya pada jalan baru. Kini, Mezzo Rise in Art buktikan anak muda juga bisa membangun brand lokal dengan omzet puluhan juta rupiah setiap bulannya berkat dukungan platform digital seperti Shopee.
Ilham, Founder Mezzo Rise in Art mengatakan, banyak orang hanya melihat hasilnya ketika usaha sudah berjalan lancar. Padahal, ia pernah berada di titik yang sangat berat. Sempat merasa ragu dengan pilihan ini, apakah memang jalannya di bisnis.
“Tapi saat itu saya berpikir, kalau menyerah sekarang, semua perjuangan pastinya akan sia-sia. Tak hanya itu, saya mulai belajar hal-hal baru dari nol, seperti cara memotret produk, membuat video, hingga menulis deskripsi yang menarik,” papar Ilham dalam keterangannya, Selasa 9 September 2025.
“Saya juga aktif ikut kampanye yang dihadirkan platform Shopee dan mengikuti kelas-kelas yang mereka adakan. Semua itu akhirnya membuahkan hasil. Bagi saya, keterbatasan bukan alasan untuk berhenti, justru menjadi alasan untuk melangkah lebih jauh,” tambah dia.
Dari Tekad Anak Muda hingga Jadi Brand Fesyen Lokal Favorit!
Perjalanan Ilham membangun Mezzo Rise in Art penuh dengan kisah perjuangan. Lahir dari keluarga sederhana di Bogor, Ilham tumbuh dalam lingkungan yang membuatnya terbiasa melihat orang tua bekerja keras demi mencukupi kebutuhan.
Dari situ, ia belajar bahwa kemandirian finansial bukan hanya pilihan, melainkan sebuah keharusan yang harus diwujudkan sejak muda.
Awalnya, Ilham hanya berfokus membuat pakaian pria kasual dengan desain sederhana. Namun, keterbatasan modal membuatnya hanya mampu memulai dengan Rp800 ribu. Dengan jumlah yang minim, ia hanya bisa memproduksi beberapa potong pakaian, sehingga pilihannya terbatas dan sulit bersaing dengan brand lain yang lebih dulu dikenal pasar.
Meski kecil, modal di bawah satu juta rupiah tersebut menjadi titik awal yang membuktikan bahwa niat kuat dan kerja keras bisa membuka peluang lebih besar.
Ilham kemudian aktif mencari tahu tren fesyen yang sedang berkembang, mempelajari cara mengelola stok agar tidak menumpuk, hingga mencoba berbagai strategi sederhana untuk berinteraksi dengan calon pelanggan.
Ia juga mulai mengamati bagaimana brand lain menampilkan produknya secara menarik, lalu berusaha menyesuaikan dengan gayanya sendiri. Proses belajar itu tidak instan, namun perlahan-lahan mulai membuahkan hasil.
Dukungan Shopee Memperluas Jangkauan Pasar
Discussion about this post