Usai mendapatkan pengacara yang dipercaya untuk menangani kasusnya, Nining dan Azwar sepakat memberikan bayaran sebesar Rp5 juta kepada DD.
“Setelah disepakati harga. Azwar meminta saya komunikasi dengan DD. DD meminta bayar awal Rp3 juta. Lalu saya transfer ke DD,” bebernya.
Namun, kata anak sulung mantan Bupati Konawe ini, dipertengahan kasusnya, DD mencabut kuasanya tanpa alasan apapun. Azwar akhirnya kembali mencarikan pengacara untuk Nining. Pengacara tersebut yakni RH.
“Dia tak mau jawab, DD hanya bilang uangnya dikembalikan ke Azwar. Saya akhirnya menerima dan membayar sisa pembayar untuk RH ke Azwar yakni sebesar Rp2 juta. Setelah perkara selesai. RH mengaku hanya menerima Rp1 juta dari Azwar. Saya kaget dan memberikan Rp3 juta lagi ke RH,” jelas Nining.
Selang beberapa waktu, Nining akhirnya menanyakan terkait “upah” pengacaranya yang tak dibayarkan sesuai pembicaraan awal. Akan tetapi Azwar meresponnya dengan nada emosi.
“Sayakan hanya tanya kenapa RH hanya dibayar Rp1 juta lewat WhatsAppnya. Tapi dia jawab kayak menyerang balik. Padahal saya hanya mau penjelasan,” jelas Nining.
Discussion about this post