Pria bergelar Sarjana Pendidikan itu mengatakan, tak ada keraguan untuk menyedekahkan gajinya selama enam tahun kepada masyarakat dan rumah ibadah. Sebab, selain dipilih dengan hati nurani, juga diyakininya rezeki yang akan diperoleh jauh lebih besar dari diberikan.
“Kalau gajinya kan sekitar Rp 3 jutaan, inilah yang dibagi per kepala keluarga di wilayah Dusun lll tempat pemilihan saya. Saya serahkan ke masyarakat apa mau dalam bentuk dana tunai atau sembako,” tambah dia.
Yang utama baginya bukan merebut jabatan atau gaji. Melainkan, mengawal penuh program dana desa (DD) agar betul-betul berjalan baik, transparan dan menyentuh langsung ke masyarakat secara merata.
“Tentu sebagai lembaga kontrol yang bekerja dibawah lindungan undang-undang, tidak adalagi istilah orangnya si A, si B, si C, semua sama dan peroleh hak sama. Jika dia layak dapat, maka harus diberikan. Ini saya akan kawal penuh,” tegas pria yang juga berprofesi sebagai wartawan ini.
Discussion about this post