Anggota DPRD Konut Salurkan Bantuan Sembako Bagi Korban Banjir

PENASULTRA.ID, KONAWE UTARA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Abdul Malik membagikan ratusan paket sembako di dua lokasi hunian sementara (Huntara) Tapuwatu dan Puuwanggu.

Ketua Fraksi Nurani Bulan Bintang ini mengatakan, bantuan tersebut diberikan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama dan rasa kemanusiaan untuk sedikit meringankan beban warga yang rumah tinggalnya kebanjiran.

“Saya melihat secara kemanusiaan. Saya membantu warga Konut di Huntara Tapuwatu dan Puuwanggudu semata-mata untuk meringankan beban mereka,” kata Malik, Jumat, 17 Juli 2020.

Ia berharap agar warga terdampak banjir betul-betul bisa memperoleh kebutuhan dasar, terutama keperluan makan dan minum.

“Saya ingin bantuan itu diberikan secara cepat dan tepat sasaran. Alhamdulillah, tadi saya sudah berdiskusi dengan Kadesnya sekaligus menyerahkan bantuannya untuk dibagikan kepada masyarakatnya agar kebutuhan itu bisa terpenuhi dengan baik,” katanya.

<blockquote class="instagram-media" style="background: #FFF; border: 0; border-radius: 3px; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: calc(100% - 2px);" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/CS3Jw3Fpmn3/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="13"> View this post on Instagram A post shared by Penasultra.id (@penasultra.id)

Kades Tapuwatu, Ahmad Badwin mengapresiasi dan berterima kasih atas kepedulian Abdul Malik terhadap masyarakatnya yang lagi bermukim di Huntara.

“Kami sangat bersyukur atas kunjungan pak Malik selaku anggota DPRD Konut yang datang bersilahturahmi di tempat kami. Sehingga bisa meringankan sedikit beban masyarakat,” tutur Ahmad.

Sementara itu, Kades Puuwanggudu, Jumran mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian kepada masyarakatnya.

“Kami berharap kepada Pemda Konut agar secepatnya memberikan kami lokasi Hunian Tetap (Huntap) khususnya di Desa Puuwanggudu. Karena selalu dihantui rasa ketakutan setiap tahunnya apabila sudah musim hujan dipastikan banjir. Dan kita sudah tidak bisa berbuat apa lagi,” pungkas Jumran.