Oleh: Rusdianto Samawa
Desas desus Cawapres Pilihan Anies Baswedan adalah Cak Imin lengkapnya Muhaimin Iskandar. Dugaan kasus Durian itu menjadi triger politik para pihak yang anggap Cak Imin terlibat. Didorong oleh kelemahan KPK yang mudah dipakai untuk menghukum lawan.
Menilai Cak Imin sangat berani menentukan sikap. Betapa licinnya dalam scroll situasi politik dan membaca arah politik kekuatan massa Nahdliyin. Tentu, Cak Imin sudah menghitung jalan strategisnya.
Disayangkan, KPK sebagai lembaga pembersih korupsi yang independen tak memerlukan waktu lama merespon duet Anies-Cak Imin. Deputi Direktur Penindakan KPK langsung respon akan memeriksa Cak Imin. Tentu terheran-heran. Mengapa KPK bekerja sesuai pesanan kekuasaan.
Mestinya, KPK bekerja profesional dalam menegakan hukum tanpa ada kontrol dari pihak manapun. Sangat disayangkan tentunya. KPK harus bekerja dalam diam menindak kezaliman dan menegakan keadilan hukum.
Publik juga curiga, direct massage politik perpindahan koalisi PKB yang menerima pinangan Nasdem merupakan babak baru jegal-menjegal Anies Baswedan. Rasa curiga itu bertambah ketika Cak Imin berada dalam poros lingkaran Istana.
Discussion about this post