Sebagaimana diketahui, Adinegoro yang bernama lengkap Djamaluddin Gelar Datuk Maradjo Sutan, dikenal sebagai perintis jurnalistik Indonesia. Pada era tersebut Adinegoro sudah menulis tentang pentingnya merawat semangat kebangsaan dan demokrasi. Tema tersebut sangat relevan dengan persoalan bangsa hingga kini. Tak semata berkaitan dengan politik, tapi bisa lebih luas lagi, bahkan termasuk juga budaya.
‘‘Anugerah Jurnalistik Adinegoro merupakan apresiasi PWI untuk masyarakat pers yang bekerja dengan semangat profesionalisme. Sebagaimana anugerah olah raga dan anugerah kebudayaan,“ ujar Hendry Ch Bangun, yang dalam programnya sebagai Ketua Umum PWI Pusat, mengutamakan pendidikan.
Karena itu, selain mendukung Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sebagai program pendidikan, Hendry Ch Bangun juga mendukung Anugerah Jurnalistik Adinegoro. Apalagi kehadiran Anugerah Jurnalistik Adinegoro di PWI Pusat, mencuat ke permukaan sejak kepemimpinan Margiono dan Hendry Ch Bangun (2008-2013 dan 2013-2018).
Adapun tujuh kategori Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 adalah liputan berkedalaman (indepth reporting) media cetak, liputan berkedalaman media siber, liputan berkedalaman media televisi, dan liputan berkedalaman media radio. Selain itu, karya foto jurnalistik untuk media cetak dan media siber, karya karikatur opini untuk media cetak dan media siber, serta karya jurnalistik video media sosial.
Discussion about this post