Arinta menegaskan bahwa peran Bunda PAUD bukan sekadar simbol, melainkan mitra strategis yang memastikan penyediaan layanan PAUD berkualitas, holistik, dan integratif di wilayah masing-masing.
“Kita sebagai Bunda PAUD harus aktif mengawal transisi anak-anak dari PAUD ke pendidikan dasar. Ini adalah tugas mulia yang tidak bisa kita jalankan sendiri, melainkan harus dengan dukungan seluruh stakeholder termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” ujarnya.
Olehnya itu, Arinta mengajak seluruh Bunda PAUD untuk rutin menyampaikan laporan perkembangan kegiatan kepada Bunda PAUD tingkat provinsi agar data dan informasi mengenai anak usia dini di Sultra dapat terus terpantau dan ditindaklanjuti secara berkelanjutan.
“Kami berharap setiap Bunda PAUD dapat menjadi motor penggerak perubahan dalam menciptakan generasi yang cerdas, sehat, dan berdaya saing tinggi. Dengan semangat gotong royong, mari kita jadikan layanan PAUD sebagai tonggak utama dalam mewujudkan Sulawesi Tenggara yang lebih maju dan Indonesia yang gemilang pada 2045,” tekannya.
Sementara itu, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Nurul Mazidah menekankan bahwa peran Bunda PAUD sangat penting dalam menggerakkan seluruh potensi sumber daya di wilayah masing-masing.
Meskipun bersifat sukarela, peran ini tetap harus dijalankan dengan penuh cinta dan kasih sayang sebagai bentuk pengabdian yang tulus. Nurul berharap para Bunda PAUD dapat menjadi lokomotif dalam mendorong keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat untuk menyukseskan gerakan PAUD.
Ia juga mengimbau agar para Bunda PAUD senantiasa menjalin komunikasi yang aktif dengan seluruh pemangku kepentingan serta memanfaatkan prinsip kolaborasi secara optimal guna meningkatkan kualitas layanan PAUD di daerah masing-masing.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post