Tidak hanya fokus pada kelasnya, Edi Arham juga aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui komunitas KLINIK Baca Tulis, yang memberdayakan murid untuk mengajar orang tua mereka yang belum melek huruf.
Selain itu, ia turut membantu warga dengan membangun penyulingan minyak nilam agar masyarakat tidak perlu pergi jauh untuk mengolah hasil panen.
Jasa besarnya inilah yang mengantarkan Edi Arham meraih banyak penghargaan bergengsi, termasuk Satya Lancana Pendidikan, Anugerah Gatra Kencana TVRI, Anugerah Konstitusi MK RI, hingga masuk daftar 74 Ikon Prestasi Indonesia.
Evalyn Susilowati selaku Administration & Finance Manager Asmo Sulsel menyampaikan apresiasinya terhadap dedikasi luar biasa Edi Arham.
“Pak Edi adalah contoh nyata bahwa pendidikan dapat mengubah masa depan meski dimulai dari tempat yang jauh dari pusat keramaian. Komitmen beliau menginspirasi kami di Asmo Sulsel untuk terus mendukung dunia pendidikan, terutama melalui program-program sosial dan pemberdayaan yang dijalankan bersama Yayasan Astra Honda Motor,” kata Evalyn.
Seremoni penghargaan ini menjadi bukti bahwa perjuangan seorang guru dapat berdampak besar bagi kemajuan pendidikan Indonesia. Asmo Sulsel berharap apresiasi ini dapat mendorong semakin banyak pendidik di daerah terpencil untuk terus bersemangat, berinovasi, dan memberikan kontribusi nyata bagi generasi muda.
Dengan kisah inspiratif dan pengabdian tanpa batas ini, Edi Arham telah menunjukkan bahwa menjadi guru bukan hanya tentang mengajar, tetapi tentang memberi harapan, membuka akses pendidikan, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:

Discussion about this post