Hadi Tjahjanto juga berpesan kepada seluruh pelatih, wasit, dan juri agar menanggalkan ego sektoral demi tujuan bersama yakni mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
“Kejuaraan ini bukan sekadar kompetisi. Ini adalah bagian dari pembentukan karakter generasi muda agar mereka kelak menjadi pemimpin yang berdisiplin tinggi, mencintai tanah air, dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” tegasnya.
Dalam laporan panitia pelaksana, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Sultra sekaligus Ketua Panitia, La Ode Daerah Hidayat menyampaikan bahwa Kejuaraan Karate Piala Gubernur Tahun 2025 ini berlangsung selama tiga hari, mulai 24 hingga 26 Juli 2025, dan diikuti oleh 1.023 atlet putra dan putri dari 17 pengurus cabang FORKI kabupaten/kota serta 12 pengurus dari berbagai perguruan karate se-Sulawesi Tenggara.
Adapun nomor pertandingan yang dipertandingkan meliputi kata perorangan, kata beregu, komite perorangan, dan komite beregu. Wasit dan juri yang bertugas merupakan mereka yang telah bersertifikat dari World Karate Federation (WKF), Asia Karate Federation (AKF), serta FORKI nasional, dengan pengawasan teknis langsung dari PB FORKI.
“Tujuan kegiatan ini tidak hanya untuk menjaring atlet potensial, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi antarperguruan karate, meningkatkan sportivitas, serta mempersiapkan atlet menuju kejuaraan tingkat nasional bahkan internasional,” jelas Hidayat yang juga adalah ketua FORKI Sultra.
Kejuaraan Karate Piala Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2025 ini diharapkan menjadi titik awal pembinaan atlet karate unggulan yang dapat membawa nama baik Sultra di tingkat global.
Seluruh peserta, baik atlet, pelatih, maupun wasit, diajak untuk menjunjung tinggi semangat persatuan, sportifitas, dan keunggulan karakter dalam setiap pertandingan.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post