Minimnya prestasi olahraga Indonesia di kancah dunia menjadi cikal bakal terbentuknya program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang kini tengah dimatangkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Hal itu baru bisa Kemenpora persiapkan dan matangkan dengan stakeholder olahraga lainnya setelah Menpora, Zainudin Amali mendapatkan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo untuk mereviu total sistem pembinaan olahraga nasional pada peringatan Haornas 9 September 2020.
Menpora menilai, prestasi-prestasi atlet Indonesia yang didapatkan kini lebih karena by accident.
Integrasikan Simdata Buka Info, Kadis Kominfo Sultra Kunjungi Sejumlah OPD https://t.co/GH9erW6oy9
— Penasultra.id (@penasultra_id) August 31, 2021
Sementara DBON hadir dengan sistem pembinaan atlet jangka panjang sehingga prestasi tinggi bakal didapatkan melalui program pembinaan yang benar.
“Saya melihat prestasi-prestasi yang kita dapatkan sekarang ini masih accident atau kalau bahasa sekarang ‘nemu’. Kita tidak boleh lagi seperti itu. Prestasi itu harus dirancang, direncanakan, di pabrik. Tanpa itu kita akan terus seperti ini,” kata Menpora dalam Webinar sosialisasi DBON yang diadakan Kemenpora dengan PWI Pusat, Rabu 1 September 2021.
“Nah, ini kira-kira yang jadi dasar kita, tidak ada jalan pintas untuk raih prestasi. Dibutuhkan waktu minimum 10 tahun atau 10 ribu jam latihan, ini dari ahlinya yang mengatakan bukan saya,” tambah Menpora.
Lebih lanjut, politikus asal Golkar itu menegaskan bahwa sudut pandang saat ini hanya melihat pembinaan atlet dari hal pembiayaan saja.
Discussion about this post