<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Membangun karakter bangsa dan negara guna menjamin kelangsungan hidup merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional. Oleh karena itu, dalam rangka membangun karakter bangsa dan negara diperlukan komitmen yang sama mulai dari lingkungan keluarga, lembaga pendidikan hingga di lingkungan masyarakat. Berpijak dari hal itu, di momen rapat kerja daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana dan Rekonsiliasi Stunting Pemprov Sultra 2022, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjalin kerja sama dengan 17 organisasi perangkat daerah (OPD) kabupaten kota se Sultra. Penandatanganan kerja sama yang digelar di salah satu hotel ternama di Kota Kendari, Selasa 19 April 2022 ini merupakan tindak lanjut dari Rakernas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Melalui kerja sama ini diharapkan dapat menyamakan niat dan persepsi, menyatukan cita-cita dan tujuan sehingga bisa menghasilkan kebijakan, strategi dan rumusan yang memberikan manfaat dengan fokus utamanya adalah penanganan stunting. [caption id="attachment_29896" align="alignnone" width="2560"]<img class="size-full wp-image-29896" src="https://penasultra.id/wp-content/uploads/2022/04/Atasi-Stunting-BKKBN-dan-17-Kabupaten-Kota-se-Sultra-Jalin-Kerja-Sama2-scaled.jpg" alt="Pose bersama Kepala BKKBN Sultra, Asmar dan sejumlah pimpinan media usai penandatanganan kerja sama. Foto: Parman" width="2560" height="1920" /> Pose bersama Kepala BKKBN Sultra, Asmar dan sejumlah pimpinan media usai penandatanganan kerja sama. Foto: Parman[/caption] "Saya berharap agar Rakerda ini dapat lebih meningkatkan sinergi, keterpaduan, komitmen dan dukungan baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun seluruh mitra kerja dan para pemangku kepentingan dalam menerapkan berbagai kebijakan dan strategis percepatan penurunan stunting, terutama di daerah-daerah yang prevalensinya masih tinggi," kata Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo dalam keterangannya. Menurut Hasto, tantangan pembangunan saat ini dan beberapa waktu kedepan bukanlah ringan. Terlebih, tantangan pandemi Covid-19 masih mempengaruhi sendi-sendi pembangunan dan kehidupan berbangsa. Hal tersebut telah memberikan pelajaran dan mendorong terjadinya perubahan tatanan kerja pelayanan pemerintahan, terutama atas perubahan perilaku masyarakat. Bagi Program Bangga Kencana, kata Hasto, tantangan berat yang masih dihadapi adalah kepastian dan kualitas pelayanan. Di antaranya, terjadinya peningkatan angka putus pakai penggunaan alat kontrasepsi bagi PUS yang ber-KB terutama pengguna suntikan dan pil, meningkatnya angka <em>unmeet need</em>, terhentinya sebagian besar kegiatan pengasuhan orang tua di kelompok kegiatan keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga. "Oleh karena sisa waktu yang lebih kurang 3 tahun, maka perlu dilakukan kerja yang ekstra untuk bisa dilakukan percepatan penurunan stunting dengan melibatkan semua lintas sektor, mitra terkait dan seluruh komponen terkait," ujar Hasto. Diketahui, selain menjalin kerja sama dengan 17 kabupaten kota se Sultra, pada Rakerda kali ini juga BKKBN Sultra menggandeng mitra lainnya. Yakni, media. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post