Martin mengatakan bahwa Manipol ingin mengulang kembali memori musik Rock di era 90-an, khususnya di Rock Alternative dan Grunge. Ketukan drum dan sound dari dua gitar di lagu ini rasanya cukup membuat kita flashback ke era itu.
Dari segi sound, lagu ini berbeda dari single yang sebelumnya. Lagu ini banyak dipengaruhi unsur Rock Alternative di era genre grunge yang lagi Jaya-jayanya pada 90-an.
Musik pada lagu Agitasi ini ter-influence sama band Alice In Chains, Pearl Jam, Soundgarden, The Melvins, Nirvana dan lain-lain yang bisa dikategorikan Seattle Sound Music pada zamannya.
“Genre musik pertama yang gue dengerin itu memang musik Grunge dan Rock Alternative. Distorsi gitar dan beat drum yang kenceng memang bikin gue akhirnya jatuh cinta pada genre musik ini. Makanya ada beberapa sound di lagu ini mengingatkan kita pada lagu-lagu band lawas,” terang Martin.
Manipol berharap agar karya-karya mereka bisa dinikmati banyak orang dan menjadi playlist lagu yang menemani keseharian para pendengarnya. Sekaligus bisa mengobati kerinduan akan musik 90’s Alternative Rock dan Grunge.
“Bisa dibilang, Manipol ingin berpesan melalui lagu ini kepada pendengar lagu-lagu kami bahwa akan selalu ada jalan keluar dari setiap permasalahan. Optimis aja, jangan malah melakukan hal konyol. Semoga lagu-lagu kami ini bisa menjadi teman dimasa-masa sulit kalian,” ujar Agung.
Saat ini, lagu Agitasi sudah bisa didengarkan di seluruh Music Digital Platform dan Official Lyric Video-nya sudah bisa di tonton di Youtube Manipol Music.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post