“Kita bisa lihat sendiri kondisi infrastruktur dan Taman Nusa ini sedang diupayakan untuk revitalisasi. Untuk itu kami hadir sebagai bagian dari tugas pemerintah secara cepat, tepat manfaat, akurat, dengan kebijakan-kebijakan. Salah satunya menjadikan tempat itu sebagai lokasi side event Rapat Koordinasi Kebangkitan Pariwisata Nasional yang akan diselenggarakan pada semester ke 2 tahun ini,” kata Sandiaga.
Menparekraf berencana mengundang pemerintah provinsi serta Politeknik Pariwisata yang merepresentasikan lima DSP untuk berkolaborasi bersama mendukung proses revitalisasi Taman Nusa.
“Bapak Presiden Joko Widodo menitipkan kepada kita, harus tanggap karena Bali ini venue dari G20. Oleh karena itu, kita akan bekerja sama dengan pembiayaan yang inovatif dengan pendekatan kolaboratif membangkitkan kembali dan membuka lapangan kerja. Mengingat, waktu itu jumlah pekerja di Taman Nusa mencapai 140 orang. Saat ini hanya 14 orang, turun hampir 90 persen,” tambah Sandiaga.
Komisaris Taman Nusa, Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra, mengungkapkan, sebelum pandemi, Taman Nusa merupakan salah satu destinasi favorit bagi wisatawan ke Bali. Namun saat pandemi jumlah kunjungannya turun drastis bahkan sampai tidak ada pengunjung per harinya.
“Sebelum pandemi kami kedatangan dua ribu sampai lima ribu wisatawan atau rata-rata mencapai tiga ribu wisatawan per hari. Sekarang hanya tiga sampai 5 lima orang. Bahkan tidak ada wisatawan. Untuk itu kehadiran Menparekraf menjadi angin segar buat kami bangkit,” ucap Agung Ngurah.
Untuk revitalisasi, ia mengatakan, dibutuhkan dana sebesar Rp3 miliar untuk perbaikan infrastruktur.
Discussion about this post